Gagal Digaet Investor AS, Proyek DME Tanjung Enim Mulai Ditawarkan Ke investor China
Gagal Digaet Investor AS, Proyek DME Tanjung Enim Mulai Ditawarkan Ke investor China--Humas Pemprov Sumsel
Pertamina merupakan offtaker-nya.
"Pada saat itu, hitungan model bisnisnya atau nilai keekonomiannya belum masuk. Persoalannya adalah harga batu bara 2 tahun lalu sampai saat ini sangat tinggi sekali. Kalau itu dijadikan gasifikasi, dengan harga jual gas yang sama, siapa yang menanggungnya," katanya.
BACA JUGA:Hasil Praperadilan Pegi Setiawan, Reza Indragiri: Polda Jabar Akan Menang Karena 3 Hal Ini
BACA JUGA:Pengerjaan Konstruksi di IKN Setop selama 6 Hari, Jelang Upacara HUT ke-79 RI
Ini Rinciannya Sebagai offtaker, kata dia, Pertamina harus membayar sesuai dengan ongkos produksi plus marginnya.
Hal itu yang dimintakan ke pemerintah.
Namun, ketika tengah pembahasan dan dilakukan kajian permasalahan itu Air Product kemudian keluar dari PSN tersebut.
"Kajian belum selesai, tiba-tiba Air Products keluar," jelasnya.
BACA JUGA:Tangkal Ancaman Siber di Era Digital Ala Relawan Perisai Prabowo
BACA JUGA:Bikin Bangga! Kajari Muba Nominator 3 Besar Kategori Jaksa Tangguh dalam Pemberantasan Korupsi
Sementara Staf Khusus Bidang Percepatan Pembangunan Wilayah, Pembangunan Infrastruktur dan Investasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Wahyu Utomo mengatakan, semua PSN di Sumsel on the track kecuali proyek gasifikasi DME di Tanjung Enim.
"Kecuali satu proyek dikarenakan mundurnya Air Product, sehingga kita harus mencari penggantinya dari rencana pembangunan yang ada di Muara Enim. Yang lainnya masih on track, ada juga PSN yang diupayakan dipercepat," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: