Jangan Ga Tahu, 7 Efek Samping Operasi Plastik Ini Perlu Kamu Ketahui Sebelum Memutuskan Permak Wajah!
Efek saming dari operasi plastik yang harus diketahui--Instagram @abplasticsurgery_idn
PALPRES.COM – Deretan efek samping dari operasi plastik yang harus kamu ketahui sebelum memutuskan untuk melakukannya untuk mempercantik wajah.
Kamu yang memiliki niat atau berencana untuk melakukan operasi plastik dalam waktu dekat ini? Sebaiknya kamu harus cari tahu dulu beberapa resiko terkait hal tersebut.
Kendati teknologi seputar operasi plastik sudah mengalami kemajuan pesat, tetapi tetap ada efek samping yang mungkin bisa terjadi.
Karena ada beberapa hal yang mungkin terjadi karena beberapa hal atau faktor.
BACA JUGA:Cara Daftar Untuk Dapat Bansos Kemensos, PKH dan BPNT Tanpa Melalui Desa Atau Lurah
BACA JUGA:WAJIB DI TONTON! Ini 7 Drama Korea Terpopuler Sepanjang Masa, Kamu Udah Nonton yang Mana?
Sehingga, beberapa kesalahan tersebut dapat menyebabkan sederet efek samping. Apa saja? Intip daftarnya!
1. Hematoma
Hematoma adalah kantung darah yang menyerupai memar besar yang nyeri.
Menurut sebuah laporan dalam Aesthetic Surgery Journal tahun 2017, ini terjadi pada 1 persen prosedur pembesaran payudara.
Efek ini juga merupakan komplikasi paling umum pasca pengencangan wajah, juga sebesar 1 persen.
BACA JUGA: Yuk Intip Review Dari Film Horor Jurnal Risa yang Tayang Perdana Pada 11 Juli Kemarin!
Kondisi ini lebih sering dialami laki-laki maupun perempuan.
Melansir Healthline, hematoma adalah risiko pada hampir semua jenis operasi.
Perawatannya terkadang termasuk operasi tambahan untuk mengalirkan darah jika kumpulan darah tergolong besar atau berkembang pesat.
Pada kondisi ini mungkin butuh prosedur lain di ruang operasi dan kadang anestesi tambahan.
Dikatakan juga bahwa hematoma biasanya akan muncul dalam waktu 24 jam setelah operasi, tetapi mungkin juga tak muncul sampai beberapa waktu kemudian.
BACA JUGA:Simak Update Terbaru Dari Pencairan Bansos BPNT Alokasi Juli – September Rp400rb, Banarkah SP2D?
Faktor risiko terbentuknya hematoma antara lain:
Hipertensi atau tekanan darah tinggi
Pengencer darah, termasuk obat herbal, ibuprofen, aspirin, atau obat serupa lainnya
Merokok
Mual dan muntah setelah operasi yang dapat menekan lokasi sayatan
2. Pembentukan seroma
BACA JUGA:Mana yang Lebih Unggul, Yamaha NMAX Turbo Vs Honda ADV 160?
Seroma adalah suatu kondisi yang terjadi ketika serum, atau cairan tubuh yang steril, berkumpul di bawah permukaan kulit, mengakibatkan pembengkakan dan terkadang nyeri.
Penyebab munculnya seroma belum diketahui secara pasti.
Namun, seroma umum terjadi di area payudara setelah operasi kanker payudara.
Prosedur lainnya yang bisa memunculkan seroma termasuk: pengecilan payudara, implan payudara, biopsi payudara, bedah plastik atau estetik, atau bedah rekonstruksi plastik.
Karena seroma bisa terinfeksi, kondisi tersebut sering dikeluarkan dengan jarum.
BACA JUGA:Cara Cek Penerima Bansos BPNT Tahap 3 dari Kemensos Pakai KTP, dan Simak Juga 4 Fakta Menariknya!
Melansir Healthline, cara ini efektif untuk menghilangkannya, meski ada peluang seroma kembali muncul.
3. Infeksi
Meskipun perawatan pascaoperasi mencakup langkah-langkah untuk mengurangi risiko infeksi, tetapi ini tetap merupakan salah satu komplikasi umum dari operasi plastik.
Pada beberapa kasus, infeksi bisa bersifat internal dan parah, yang membutuhkan antibiotik yang diberikan secara intravena.
Selulitis adalah kondisi kulit yang terjadi akibat infeksi bakteri.
BACA JUGA:5 Rekomendasi Laptop Lokal Murah Diharga Rp4 Jutaan, Soal Kualitas Berani Diadu!
Tandanya adalah kulit kemerahan dan bengkak, yang sering menyebar dengan cepat ke bagian tubuh lainnya.
Bila tidak ditangani dengan tepat, akibatnya bisa fatal.
4. Kerusakan saraf
Risiko kerusakan saraf ada pada berbagai jenis prosedur pembedahan.
Mati rasa dan sensasi kesemutan umum terjadi setelah operasi plastik dan bisa menandakan kerusakan saraf.
BACA JUGA:Kemensos Salurkan 5 Bansos Periode Juli - September, Ada yang Besarannya Capai Rp20.000.000 Per KK
BACA JUGA:Kemensos Salurkan 5 Bansos Periode Juli - September, Ada yang Besarannya Capai Rp20.000.000 Per KK
Umumnya, kerusakan saraf seperti ini tidak terjadi lebih dari 1 tahun.
Apabila kerusakan terjadi pada saraf yang bertugas menggerakkan otot, kemungkinan dapat terjadi kelumpuhan gerak.
Biasanya kondisi ini bisa diatasi dengan operasi rekonstruksi.
5. Trombosis vena dalam dan emboli paru
Trombosis vena dalam (deep vein thrombosis atau DVT) adalah kondisi ketika gumpalan darah terbentuk di vena dalam, biasanya di kaki.
Ketika gumpalan ini pecah dan berjalan ke paru-paru, itu dikenal sebagai emboli paru.
Efek samping ini relatif jarang terjadi.
BACA JUGA:Simak Update Terbaru Dari Pencairan Bansos BPNT Alokasi Juli – September Rp400rb, Banarkah SP2D?
Menurut laporan dari Aesthetic Surgery Journal tahun 2016, komplikasi ini dialami hanya sekitar 0,09 persen dari semua pasien yang menjalani operasi plastik.
Meskipun demikian, gumpalan darah tersebut bisa berakibat fatal.
6. Bekas luka
Prosedur pembedahan umumnya menghasilkan jaringan parut.
Mengingat operasi kosmetik tujuannya adalah memperbaiki penampilan, adanya bekas luka pascaoperasi ini tentu sangat mengganggu.
BACA JUGA:4 Kriteria Pemilik Kartu BPJS Kesehatan yang Bisa Mendapatkan Bansos PKH Sebanyak 3 Bulan Sekaligus
BACA JUGA:Bansos PKH Tahap 4 Cair, KPM Terima Uang 2 Bulan Sekaligus Di Kartu KKS
Berdasarkan keterangan dari American Society of Plastic Surgeons, proses penyembuhan yang buruk dapat menyebabkan bekas luka yang terlihat jelas dan tak sedap dipandang.
Bahkan, luka yang sembuh dengan baik sekalipun bisa menimbulkan bekas luka yang memengaruhi penampilan.
7. Komplikasi anestesi
Anestesi adalah penggunaan obat-obatan untuk membuat pasien tidak sadar.
Ini memungkinkan pasien menjalani operasi tanpa merasakan apa pun selama operasi berlangsung.
BACA JUGA:Cara Cek Penerima Bansos BPNT Tahap 3 dari Kemensos Pakai KTP, dan Simak Juga 4 Fakta Menariknya!
BACA JUGA:Bansos PKH Tahap 4 Cair, KPM Terima Uang 2 Bulan Sekaligus Di Kartu KKS
Kesadaran saat anestesi, atau pasien yang terbangun di tengah pembedahan, sangat jarang tetapi tetap mungkin terjadi.
Secara keseluruhan, komplikasi efek samping sangat jarang.
Bila kamu akan menjalani prosedur operasi plastik atau operasi apa pun, sangat disarankan kamu bisa meminimalkan risiko efek samping atau komplikasi dengan memilih dokter bedah yang tepercaya.
Demikian!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: