Korban Penembakan Trump Jadikan Tubuhnya ‘Perisai’ Keluarga, Pennsylvania Berduka

PENSSYLVANIA, PALPRES.COM - Korban penembakan Trump selain pelaku, diketahui bernama Corey Comperatore.

Corey Comperatore merupakan seorang Pemadam Kebakaran, yang berada di lokasi penembakan Donald Trump bersama keluarganya.

Pria ini diketahui menjadi salah satu korban tewas, dalam penembakan yang dilakukan oleh Thomas Matthew Crooks, seorang anggota Partai Republik.

Dalam peristiwa itu, kandidat Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik mengalami luka tembak di bagian wajahnya.

BACA JUGA:Raphael Varane Capai Kesepakatan Verbal dengan Como 1907

BACA JUGA:Kemenkumham Sumsel Siap Lakukan Pengawasan WNA di Tiga Kabupaten dan kota

Penembakan yang menggegerkan publik Negeri Paman Sam tersebut, terjadi Sabtu 13 Juli 2024 waktu setempat.

Dalam rapat umum yang digelar Partai Republik di Pennsylvania.

Saat itu Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump berpidato, pada sesi rapat terakhir Partai Republik, jelang Pemilihan Presiden yang akan digelar 5 November 2024 mendatang.

Menurut informasi, Corey Comperatore tewas usai menjadikan tubuhnya sebagai perisai keluarganya.

BACA JUGA:Jangan Sampai Salah! Ternyata Ini Perbedaan myBCA dan BCA Mobile, Termasuk Fitur dan Limit

BACA JUGA:Joe Biden Dituduh Aktor di Balik Konspirasi Penembakan Trump, Benarkah?

Gubernur Pennsylvania Josh Shapiro menjelaskan, Corey Comperatore dan keluarga hadir bersama ribuan pendukung Donald Trump di Butler, Pennsylvania.

“Pada saat penembakan terjadi, Corey Comperatore menjadikan tubuhnya sebagai perisai bagi keluarganya.

Malangnya, salah satu peluru pelaku mengenai Corey Comperatore hingga dia tewas,” jelas Josh Shapiro.

Diakui Josh Shapiro, dia sudah bertemu dengan istri dari Corey Comperatore dan kedua anaknya.

BACA JUGA:TOK! Korupsi Sebesar Rp 45M SYL Hanya Divonis 10 Tahun Penjara, Inikah Keadilan?

BACA JUGA:Kiper Veteran Milan Ini Bergabung dengan Kamp Latihan Pra Musim Como 1907

Kepada keluarga Corey Comperatore, Josh Shapiro menyatakan turut berduka cita atas kejadian yang menimpa mereka.

Kepada dirinya, lanjut Josh Shapiro, istri Corey Comperatore meminta agar sang suami dinyatakan gugur sebagai seorang pahlawan.

Sebagai wujud turut berduka dan atas berpulangnya Corey Comperatore, lanjut Josh Shapiro, pihaknya meminta warganya untuk mengibarkan bendera setengah tiang.

Diketahui dalam peristiwa penembakan Donald Trump, selain Corey Comperatore, 2 warga Pennsylvania luka-luka.

BACA JUGA:4 Daftar Presiden AS yang Pernah Alami Percobaan Pembunuhan Sebelum Trump

BACA JUGA:CATAT! Jadwal Pemadaman Listrik Pada Hari Ini Kota Palembang, Ada Daerah Kamu Nggak?

Keduanya teridentifikasi bernama David Dutch dan James Copenhaver.

Pihak Otorita Keamanan dalam siaran persnya menegaskan, bahwa pasca penembakan Donald Trump, kondisi Negara Bagian Pennsylvania dalam kondisi aman terkendali.

Seperti diberitakan sebelumnya, dalam rapat umum di Pennsylvania akhir pekan lalu, mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengalami penembakan hingga menyebabkan luka di wajahnya.

Pelaku penembakan Donald Trump adalah seorang anggota Partai Republik, Thomas Matthew Crooks.

BACA JUGA:Ada 10 Posisi Jabatan Menarik! Lowongan Kerja PT Electronic City Indonesia Tbk untuk Lulusan SMA/SMK D3 dan S1

BACA JUGA:Kompak Bertahan, Cek Harga Emas Antam dan UBS di Pegadaian Hari Ini 15 Juli 2024

Dari hasil identifikasi Biro Investigasi Federal atau FBI, diketahui pelaku penembakan adalah Thomas Matthew Crooks.

Saat menembak Donald Trump, Thomas Matthew Crooks menggunakan senjata jenis semi-otomatis ringan AR-15 rifle.

Saat menembak Donald Trump, Thomas Matthew Crooks bertengger di atas atap bangunan.

Jaraknya  hanya 130 meter dari panggung tempat acara berlangsung.

BACA JUGA:Pejuang Hizbullah Sukses Pamer Drone Anyar di Muka Israel

BACA JUGA:Intip Kualitas Kamera Hp Terbaru vivo X Fold3 Pro dan vivo X100 Series yang jadi Mitra Resmi UEFA EURO 2024

Beberapa saat terdengar beberapa kali suara tembakan dan Donald Trump terjatuh, Thomas Matthew Crooks langsung “dihentikan” oleh sniper Secret Service

 

Sumber: