Honda

GAWAT! Ogan Ilir Naikkan Status Siaga Darurat Karhutla

GAWAT! Ogan Ilir Naikkan Status Siaga Darurat Karhutla

status karhutlah ogan ilir mulai naik siaga--PALPRES.COM

OGAN ILIR, PALPRES.COM - Kabupaten OGAN ILIR, Sumatera Selatan saat ini  kini mulai menaikkan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan.

Tak hanya itu Peningkatan status berimbas dengan kenaikan eskalasi dari ancaman bencana tahunan Karhutla dan sebaran hotspot (titik panas) di wilayah tersebut.

"Tentunya Kabupaten Ogan Ilir sudah siaga Karhutla, mereka baru mengirimkan informasi tersebut," ujar Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel, Sudirman, Senin 15 Juli 2024

Lalu adanya Peingkatan status itu menjadikan lima Pemda telah meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi bencana Karhutla. 

BACA JUGA:Berikut 5 Jenis Batu Akik yang Memiliki Khodam Paling Populer

BACA JUGA:Pertama di Dunia, Bukit Asam dan BRIN Mulai Kembangkan Batu Bara untuk Bahan Baku Baterai Li-ion

Tak hanya itu Sebelumnya yang lebih dulu menaikkan status siaga adalah Ogan Komering Ilir, Banyuasin dan Musi Banyuasin serta Pemprov Sumsel.

"Akhirnya Total sudah lima Pemda menaikkan status, Sementara yang sudah melaksanakan apel kesiapsiagaan baru OKI, Pemprov Sumsel nanti 19 Juli mendatang langsung dipimpin oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di Griya Agung rencananya," katanya 

Lalu Ia menyebut, bahwa dengan penambahan daerah yang menetapkan siaga darurat Karhutla, maka tersisa 8 daerah lagi yang belum menaikkan status.

Sudirman juga menyebut, secara keseluruhan ada 12 daerah di Sumsel yang rawan Karhutla.

BACA JUGA:Kemenag Bantah Tuduhan Politisi PDIP, Sebut Hanya 200.362 Jemaah Haji yang Lunasi Bipih: Salah Baca Data

BACA JUGA:Baru Tembus 38 Persen Realisasi Penerimaan Pajak Sumsel Babel, Ada kendala Apa?

"Itulah Tinggal Muara Enim, Penukal Abab Lematang Ilir, Ogan Komering Ulu, OKU Timur, OKU Selatan, Musi Rawas, Musi Rawas Utara dan Lahat yang masih proses," tuturnya 

Lalu Menurutnya, ada sejumlah daerah yang masih proses untuk penetapan peningkatan status siaga. 

Sebab, setiap daerah memiliki peta geografis dan birokrasi penetapan yang berbeda dalam penanganan Karhutla.

"Kita Masih dalam proses penetapan status informasinya, menang birokrasi setiap daerah berbeda dan tergantung dari BPBD masing-masing," ungkapnya 

BACA JUGA:Jukir Diduga Bunuh Diri di Sungai Musi, Ditemukan Tim SAR Gabungan di Depan Kelenteng Dewi Kwan Im Palembang

BACA JUGA:Raphael Varane Capai Kesepakatan Verbal dengan Como 1907

Lalu Sudirman juga sangat berharap, SK dalam penetapan siaga itu sudah keluar sebelum puncak kemarau sesuai yang ditetapkan BMKG. Sebelumnya, BMKG Sumsel menyebut puncak kemarau diprakirakan akan mulai pada akhir Juli-Agustus mendatang.

"Lalu Berdasarkan informasi BMKG kalau bisa sebelum puncak kemarau sudah ada SK tersebut," tukasnya.

Padahal dalam pemantauan Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim Kebakaran Hutan dan Lahan (BPPIKHL) Wilayah Sumatera, Ferdian Kristianto di sekitar Jalan Lintas Sumatera wilayah Ogan Ilir, material yang mudah terbakar dan berpotensial menyebabkan Karhutla cukup banyak.

Sehingga itu beberapa lokasi titik air sudah mulai berkurang dan aktivitas masyarakat seperti pemancing ikan cukup banyak. 

BACA JUGA:Korban Penembakan Trump Jadikan Tubuhnya ‘Perisai’ Keluarga, Pennsylvania Berduka

BACA JUGA:Kemenkumham Sumsel Siap Lakukan Pengawasan WNA di Tiga Kabupaten dan kota

Seperti di sekitar Palem Raya banyak aktivitas pemancing.

"Kalau tidak bijak, kadang meninggalkan api, entah dari rokok, atau bakar-bakaran untuk buat kopi atau mengusir nyamuk dan lain-lain," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: