Lubuklinggau Siap Antisipasi dan Tanggulangi Karhutla, Ini Buktinya
Lubuklinggau Siap Antisipasi dan Tanggulangi Karhutla Ini Buktinya--
LUBUKLINGGAU, PALPRES.COM- Pemerintah Kota (Pemkot) LUBUKLINGGAU bersama Polres dan Kodim 0406 LUBUKLINGGAU dan Satuan Brimob Polda Sumsel Batalton 6 Pelopor menggelar apel kesiapsiagaan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) tingkat Kota LUBUKLINGGAU yang dilaksanakan di halaman Kantor Wali Kota LUBUKLINGGAU, Rabu, 24 Juli 2024.
Apel dipimpin langsung Pj Wali Kota Lubuklinggau, H Trisko Defriyansa diikuti para ASN , personil TNI-Polri, Kejaksaan Negeri, Basarnas, BPBD dan Damkar.
Nampak hadir Dandim 0406 Lubuklinggau, Letkol Inf Arie Prasatyo Widyo Broto, Kapolres Lubuklinggau AKBP Bobby Kusumawardhana, Kajari Lubuklinggau, Anita Asterida, Komandan Satuan Brimob Polda Sumsel Batalyon B Pelopor, AKBP Andiyano, para pejabat, camat dan lurah di lingkungan Pemkot Lubuklinggau.
Dalam sambutannya, Pj Wako menyampaikan bahwa apel tersebut merupakan bentuk kesiapan dalam menanggulangi berbagai macam bencana, mulai dari kebakaran hutan, banjir, angin puting beliung serta bentuk bencana lainnya.
“Kita ketahui bersama, bahwa berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) diprediksi puncak musim kemarau tahun ini di sebagian besar wilayah Indonesia terjadi pada Juli dan Agustus, walaupun di sebagian wilayah lainnya masih dimungkinkan turun hujan,” ungkapnya.
Jika memasuki musim kemarau, lanjutnya, kebakaran hutan dan lahan marak terjadi di Indonesia, tidak terkecuali di Kota Lubuklinggau.
Berdasarkan data, kasus Karhutla masih rendah. Namun pada 2023 lalu terjadi peningkatan signifikan kasus karhutla, padahal pada tahun-tahun sebelumnya berkisar 2-5 kasus.
“Dalam setiap tahun menjadi 79 kasus di 2024 dengan luas lahan terdampak lebih kurang 40 hektar dengan sebaran tertinggi di wilayah Kecamatan Lubuklinggau Utara I dan II serta Lubuklinggau Barat I dan Lubuklinggau Timur I,” bebernya.
Dia berharap, kepada stakeholdee terkait untuk dapat bekerja maksimal, efektif dan efisien serta lakukan edukasi kepada masyarakat secara persuasif dengan melibatkan semua pihak sehingga menjadi langkah nyata dalam upaya pencegahan bencana kebakaran hutan dan lahan.
“Periksa kesiapan sarana prasarana penunjang, lakukan upaya deteksi dini dengan monitor titik rawan hotspot dan segera bertindak cepat jika terjadi kebakaran,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: