RDPS
Honda

Kemenag Sumsel Gelar Bimtek dan Aktivasi Sahabat Religi, Optimalkan Fungsi Kehumasan

Kemenag Sumsel Gelar Bimtek dan Aktivasi Sahabat Religi, Optimalkan Fungsi Kehumasan

Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Selatan menggelar kegiatan Optimalisasi Kehumasan dan Aktivasi Sahabat Religi di Hotel Amaris, Palembang, 12-13 Agustus 2024.--

PALEMBANG,PALPRES.COM- Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Selatan menggelar kegiatan Optimalisasi Kehumasan dan Aktivasi Sahabat Religi di Hotel Amaris, Palembang, 12-13 Agustus 2024.

Kegiatan ini dibuka Kakanwil Kemenag Sumsel diwakili Kepala Bagian Tata Usaha Win Hartan, Senin 12 Agustus 2024 siang. 

Win Hartan dalam arahannya memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. 

Dia berharap melalui kegiatan ini, fungsi kehumasan di Kanwil, Kankemenag Kabupaten/Kota, dan Madrasah Negeri di Sumsel dapat berjalan baik dan optimal. 

BACA JUGA:Metamorfosis Kemenag Mulai Dari Digitalisasi Hingga Terdepan dalam Pelayanan Kepada Umat

BACA JUGA:Kemenag Gelar Nikah Massal di 7 Kota, 21 Calon Pengantin di Palembang Siap Ikut

“Kemampuan dan skill praktisi humas memang harus selalu diupdate dan diupgrade. Apalagi zaman saat ini menuntut para praktisi humas untuk memiliki kompetensi, responsif, inovatif, dan sinergis. Praktisi humas harus benar-benar smart,” jelas Win Hartan. 

Menurut Win Hartan, Kementerian Agama memiliki tujuh program prioritas dan dua program legacy yang harus dipublikasikan secara baik kepada masyarakat. 

Tujuh program prioritas tersebut adalah Penguatan Moderasi Beragama, Transformasi Digital, Revitalisasi KUA, Kemandirian Pesantren, Cyber Islamic University, Religioucity Index, dan Tahun Kerukunan. 

Adapun dua program legacy adalah Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Sertifikasi Halal. 

BACA JUGA:Menteri Agama Yaqut Cholil Bakal Revisi Syarat Izin Pendirian Rumah Ibadah, Cukup Rekomendasi Kemenag Saja

BACA JUGA:Kemenag Sumsel Gelar Tasyakuran, Wujud Syukur Suksesnya Penyelenggaraan Haji 2024

Ketujuh program prioritas dan dua program legacy ini harus dapat diinformasikan secara massif dan terencana kepada masyarakat.

"Untuk apa kita memiliki program yang bagus tapi tidak diketahui orang lain atau masyarakat umum,” jelas Win Hartan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: