Honda

Jaga Keselamatan Fase Operasi, Lapangan Gas JTB Gelar Emergency Drill Bersama Stakeholder

Jaga Keselamatan Fase Operasi, Lapangan Gas JTB Gelar Emergency Drill Bersama Stakeholder

Salah satu Simulasi yang Digelar Oleh Lapangan Gas JTB Dalam Emergency Drill. -Istimewa-

BOJONEGORO, PALPRES.COM- Sebagai upaya melatih dan menumbuhkan kesadaran akan kewaspadaan terjadinya situasi darurat dari sebuah operasi migas.

PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Zona 12 Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina menggelar simulasi emergency drill

Dalam emergency drill ini terdapat skenario kebocoran gas yang menyebabkan beberapa dampak yang harus dilakukan pengendalian situasi seperti musterring, rescue, medical evacuation dan lain-lain.

Seluruh komponen tim lintas fungsi yang ada di Lapangan Gas Jambaran-Tiung Biru (JTB) terlibat secara aktif melakukan respon cepat menanggulangi peristiwa ini.

BACA JUGA:Bapeten Kunjungi Lapangan Gas JTB Bojonegoro Pantau Paparan Radiasi, Ini Hasilnya

BACA JUGA:Dukung Fase Operasi Lapangan Gas Jambaran Tiung Biru, PEPC Gelar Commissioning Training

Kegiatan emergency drill ini selain dilakukan oleh pekerja PEPC JTB juga turut melibatkan stakeholder yang ada di sekitar wilayah operasi.

Emergency drill dilaksanakan secara lancar dan sukses di lokasi Gas Processing Facility (GPF) dan Well Pad East di Desa Bandungrejo, Ngasem, Bojonegoro, Jawa Timur. 

Manager Communication Relations & CID PEPC Rahmat Drajat menerangkan perusahaan berusaha terus meningkatkan respon tim yang tangguh dalam mengantisipasi setiap kondisi darurat yang terjadi di lapangan. 

Dimana kegiatan emergency drill ini wujud dari upaya mitigasi risiko sebagai standar operasi excellent yang ada dilingkungan hulu migas. 

BACA JUGA:Binaan Pertamina EP Cepu Panen Raya Padi Organik, Sosok Nomor 1 di Blora Hadir Langsung

BACA JUGA:Dukung Industri Pupuk Nasional, Pertamina EP Cepu Salurkan Gas 15 MMSCFD Dari Lapangan Jambaran Tiung Biru

Selain untuk melatih kesiapan anggota Site Emergency Response Team (SERT) pelatihan ini juga bertujuan melatih bagaimana alur komunikasi dalam situasi emergency ini dapat dilakukan secara berjenjang. 

Dengan demikian manajemen bisa memberikan arahan yang tepat dalam mengurangi berbagai risiko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: