Honda

Cerita Prof. Iskhaq Iskandar, dari Kondektur Bus Kota Palembang jadi Guru Besar Universitas Sriwijaya

Cerita Prof. Iskhaq Iskandar, dari Kondektur Bus Kota Palembang jadi Guru Besar Universitas Sriwijaya

Cerita Prof. Iskhaq Iskandar, dari Kondektur Bus Kota Palembang jadi Guru Besar Universitas Sriwijaya--

Ia hanya makan dua kali sehari, pada pukul 10.00 dan pukul 17.00, demi bisa bertahan dalam kondisi yang serba terbatas.

"Sesekali kita makan mie yang direbus lebih lama dari umumnya, supaya mengembangnya besar dan lembek, jadi kenyangnya bisa seharian," kenang Iskhaq.

Setelah berhasil menyelesaikan kuliahnya, ayah tiga anak itu, sempat bekerja di salah satu bank.

Tahun 1996, hatinya terpanggil untuk menjadi dosen di Universitas Sriwijaya.

Keputusannya ini diambil dengan harapan besar untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi di luar negeri.

Impian Iskhaq untuk melanjutkan pendidikan akhirnya terwujud.

Ia berhasil melanjutkan studi S2 dan S3 di Universitas Tokyo, Jepang.

Perjalanan menuju gelar doktor ini tidaklah mudah, namun dengan semangat yang telah menemaninya sejak kecil, Iskhaq berhasil menuntaskan pendidikan tertinggi tersebut.

Ia membawa pulang ilmu yang mendalam tentang oseanografi dan iklim tropis, disiplin ilmu yang kemudian menjadi bidang keahliannya hingga diberi amanah sebagai profesor.

BACA JUGA:Dihadiri 900 Mahasiswa Unsri, Direktur BCA Lianawaty Bagikan Tips ‘Menari Indah’ di Tengah Ketidakpastian

Laksana Kondektur, Mengantarkan Pendidikan Tinggi Sumatera ke Arah Lebih Baik

Tekad kuat untuk mengabdikan ilmunya kepada masyarakat, selalu ada dalam dada Iskhaq.

Baginya, ilmu pengetahuan bukan hanya untuk dikembangkan di dalam ruang laboratorium, tetapi juga harus bermanfaat bagi kemajuan bangsa. 

Kini, Iskhaq menjabat sebagai Kepala LLDIKTI Wilayah II, sebuah satuan kerja di Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi.

Ia diamanatkan untuk membina 171 perguruan tinggi swasta dan 9 perguruan tinggi negeri di Provinsi Sumatera Selatan, Provinsi Lampung, Provinsi Bengkulu, dan Provinsi Bangka Belitung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: