Citraland
Honda

Ramah Lingkungan, Kerajinan Songket Binaan PT Bukit Asam Gunakan Pewarna Alami

Ramah Lingkungan, Kerajinan Songket Binaan PT Bukit Asam Gunakan Pewarna Alami

Ramah Lingkungan, Kerajinan Songket Binaan PT Bukit Asam Gunakan Pewarna Alami-PT Bukit Asam-

Selain itu, Tenun Songket Behembang Lingge Motif Bunga Tanjung juga mengantongi hak cipta. 

AVP Community Engagement & Partnership PT Bukit Asam Tbk (PTBA), Listati, mengatakan bahwa hak cipta ini penting untuk melindungi hasil karya para mitra binaan.

Sertifikat hak cipta memberikan perlindungan dengan jangka waktu 50 tahun sejak ciptaan diumumkan.

BACA JUGA:PT Bukit Asam Gelar Pemeriksaan Mata Gratis untuk Pelajar SD di Muara Enim

BACA JUGA:Ciptakan Peluang Usaha, PT Bukit Asam Gelar Pelatihan Budidaya Maggot

Sertifikasi hak cipta bermanfaat untuk memberikan perlindungan kepada para pelaku UMK. 

“Kami juga berharap agar para mitra binaan semakin termotivasi untuk terus berkarya dan berinovasi,” kata Listati.

Batik Kujur memiliki motif yang bertujuan mengangkat kearifan lokal Tanjung Enim, yakni kujur, kopi, rumah tengkiang, dan bunga tanjung. 

Kujur adalah senjata tradisional berupa tombak yang merupakan peninggalan nenek moyang masyarakat Tanjung Enim, Sumatera Selatan.

BACA JUGA:Jalan Tol Pertama di Kalimantan Ini Akses ke IKN, Pangkas Waktu Balikpapan ke Samarinda hanya 1,5 jam

BACA JUGA:BMKG Terapkan Modifikasi Cuaca di IKN hingga 12 September 2024, Cegah Potensi 2 Bencana Alam Terjadi

Songket Behembang Lingge juga bukan sembarang songket. 

Songket ini menggunakan benang dengan pewarnaan alami dari kunyit, daun jambu biji, secang, pinang, dan sebagainya. 

Motifnya khas kearifan lokal Tanjung Enim, seperti kujur, keris, gung, rosella. 

PTBA mendukung pengembangan Batik Kujur dan Songket Behembang Lingge.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: