Honda

Petani di Lubuklinggau Gunakan Ketapel-Keprak Kaleng Usir Hama Burung

Petani di Lubuklinggau Gunakan Ketapel-Keprak Kaleng Usir Hama Burung

Inovasi baru petani di lubuklinggau ketapel-keprek usir hama--Istimewa

LUBUKLINGGAU, PALPRES.COM - Dari kabar terbaru kini  Berbagai hama mulai bermunculan di musim panen.

Adapun posisi Lubuklinggau kini sudah ada sejumlah hama sudah mulai menyerang tanaman padi petani

Lalu Salah satu upaya yang kini dilakukan petani yakni dengan menggunakan ketapang serta memasang keprak kaleng (kaleng isi batu) untuk mengusir hama tersebut.

Adapun Saat ini kondisi padi milik mayoritas petani di Lubuklinggau rata-rata sekarang sudah berusia dua setengah bulan dan siap panen dalam beberapa minggu kedepan.

BACA JUGA:Masih Ingat Berlian Siswi yang Buta Dikarenakan Malpraktek Bidan di Palembang, Begini Keadaannya Sekarang

BACA JUGA:Ada 7 Kabupaten Sumsel yang Mengalami Karhutla, Pemadam Darat Udara Telah di Terjunkan

Sehingga Seperti sawah padi milik petani bernama Duhanan yang berlokasi di RT 02, Kelurahan Taba Jemekeh, Kecamatan Lubuk Linggau Timur I, Lubuklinggau, Sumatera Selatan.

Lalu Duhanan juga mengatakan sawah seluas satu setengah hektare miliknya bisa menghasilkan kurang lebih 1,5 ton gabah sekali panen bila tidak ada gangguan. Saat ini sawah miliknya sudah dipasang keprak kaleng yang diikat pakai tali ke sejumlah titik untuk mengusir hama burung.

"Lalu Ya Ini dipasang keprak kaleng untuk mengusir burung. Sudah beberapa kaleng dipasang di area sawah dan sudah tersambung dengan tali jadi tinggal kita tarik talinya sehingga bunyi kaleng itu bakalan ngusir burung-burung itu," katanya

Sehingga Meskipun sudah dipasang dalam keprak kaleng, Duhanan mengatakan hama burung tersebut selalu menyerang seharian sehingga menjadi tantangan bagi para petani lainnya.

BACA JUGA:Presiden Jokowi Apresiasi TNI-Polri Atas Kebebasan Pilot Susi Air

BACA JUGA:Kapolri Apresiasi Pembebasan Pilot Susi Air oleh Personel Gabungan Polri-TNI

"Ini kita jaga 12 jam dalam sehari. Biasanya dari pukul 6 pagi sampai jam 6 sore. Karena kalo ditinggal lengah sedikit aja burung ini akan datang bergerombol dalam jumlah banyak. Jadi banyak tanaman padi yang siap panen dimakan dan kondisi itu dapat mengurangi jumlah hasil panen nantinya," jelasnya.

"Sehingga Jadi sistem jaganya itu bergantian dengan saudara saya. Kalau waktu salat kadang bergantian kami. Ada juga yang saya tinggal saja karena gak kelindung lagi, jadinya burung masuk makan padi," sambungnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: