Honda

Dua Senjata Canggih Anti Drone Ini Produksi Anak Negeri, Cek Keunggulannya

Dua Senjata Canggih Anti Drone Ini Produksi Anak Negeri, Cek Keunggulannya

Maung MV3 Mobile Jammer dan Senjata Pelumpuh Senyap Seri 1 (SPS-1) tampak ambil bagian pada kemeriahan HUT ke-79 TNI, 5 Oktober 2024 lalu.-Kemhan-

JAKARTA, PALPRES.COM - Senjata anti drone SPS-1 dan Maung MV3 Mobile Jammer, ambil bagian pada kemeriahan HUT ke-79 TNI, 5 Oktober 2024 lalu.

Dua senjata canggih produksi anak negeri ini, disimulasikan dalam pengamanan tamu VVIP serta operasi anti drone.

Demikian dirilis Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI di laman media sosial X, @Kemhan_RI.

Dijelaskan dalam akun @Kemhan_RI, bahwa senjata anti drone SPS-1 dan Maung MV3 Mobile Jammer merupakan produksi dari Perindustrian TNI Angkatan Darat (Pindad).

BACA JUGA:SELAMAT! Kemenag Sabet Penghargaan Penyelenggara Inovasi Pelayanan Publik Terbaik Tahun 2024 dari KemenPANRB

BACA JUGA:Oktober Bombastis! Astra Motor Sumsel Siapkan Promo OK BOS Khusus Pembelian Motor Matic Honda

Senjata anti drone

Akun @Kemhan_RI menuliskan, bahwa senjata anti drone SPS-1 dan Maung MV3 Mobile Jammer mengintegrasikan senjata soft kill dan hard kill.

Selain itu, kedua senjata ini 100 persen hasil pengembangan dalam negeri yang mengoptimalkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

Dikutip dari laman Website PT Pindad, senjata anti drone SPS-1 (Senjata Pelumpuh Senyap Seri 1) dan Maung MV3 Mobile Jammer sebelumnya juga diperkenalkan pada peringatan HUT ke 79 RI di Ibukota Nusantara.

BACA JUGA:Didukung Sang Ibu, Sidang Perdana Kasus P Diddy Mulai Digelar Besok

BACA JUGA:Bagikan 16 Ambulans, Bupati Ogan Ilir Panca Tekankan Hal Ini

Dalam Website PT Pindad, Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Pindad, Sigit P. Santosa, menjelaskan keunggulan dan kontribusi produk inovasi dalam mendukung pertahanan negara.

Perkuat pertahanan negara

Menurut Sigit, dengan dukungan teknis dan kesiapan purna jual lokal, SPS-1 dan Maung MV3 Mobile Jammer mampu memperkuat pertahanan negara dari gangguan dan ancaman drone ilegal.

Serta mewujudkan kemandirian alat utama sistem senjata (alutsista).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: