Begini Cara PHE WMO Mengatasi Lahan Kritis di Pesisir Bangkalan
Program mengaplikasikan pertanian regeneratif berbasis teknologi tepat guna sebagai upaya rehabilitasi lahan kritis di Desa Bandangdaja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal. -Istimewa-
Implementasi Program Eco-Edufarming
BANGKALAN, PALPRES.COM- PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) mengimplementasikan inovasi sosial program eco-edufarming.
Yakni program mengaplikasikan pertanian regeneratif berbasis teknologi tepat guna sebagai upaya rehabilitasi lahan kritis di Desa Bandangdaja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal.
Kawasan pesisir biasanya memiliki kandungan bahan organik yang rendah dan struktur tanah yang kurang baik, sehingga kurang mampu mendukung pertumbuhan tanaman.
Secara sosial, perlunya peningkatan kapasitas masyarakat di pesisir dalam mengoptimalkan SDA khususnya lahan kering yang selama ini tidak termanfaatkan.
BACA JUGA:PHE WMO Salurkan 1.000 Paket Sembako, Bantu Warga Bangkalan Terdampak Banjir
BACA JUGA:Begini Cara PHE Perkuat Kemitraan dengan Penyedia Barang dan Jasa
Demikian halnya yang terjadi di warga Desa Bandangdajah, Kecamatan Tanjung bumi, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur.
Masyarakat desa lebih memilih merantau karena lebih menjanjikan.
Padahal terdapat potensi air tanah untuk pertanian holtikultura yang belum termanfaatkan secara optimal.
“Program ini merupakan bagian dari rencana besar PHE WMO kepada masyarakat khususnya di wilayah pesisir utara Kabupaten Bangkalan yang kami sebut One Belt One Road (OBOR).
BACA JUGA:Kapal Nelayan Mati Mesin di Tengah Laut, Pekerja PHE ONWJ Lakukan Ini
BACA JUGA:PHE Dukung Pengembangan Sumber Daya Manusia di Maluku, Ini Salah Satunya
Kami ingin masyarakat Bangkalan menjadi masyarakat sejahtera.
Dimana programnya ditekankan pada aspek lingkungan, pendidikan, ekonomi, dan sosial,” ujar Manager WMO Field, M Basuki Rakhmad.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: