RDPS
Honda

Begini Cara PHE WMO Mengatasi Lahan Kritis di Pesisir Bangkalan

Begini Cara PHE WMO Mengatasi Lahan Kritis di Pesisir Bangkalan

Program mengaplikasikan pertanian regeneratif berbasis teknologi tepat guna sebagai upaya rehabilitasi lahan kritis di Desa Bandangdaja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal. -Istimewa-

Dalam menjalankan konsep OBOR ini, PHE WMO memiliki program yang berbeda di masing-masing wilayah program, karena disesuaikan dengan kebutuhan dan potensi masyarakat setempat. 

Beberapa program besar yang telah dikembangkan PHE WMO diantaranya adalah Pelestarian Hutan Mangrove mulai 2014 -2020, Pemberdayaan Nelayan mulai tahun 2018-2021. 

BACA JUGA:PHE Temukan Cadangan Migas Baru di Pulau Sulawesi, Ini Nama Daerahnya

BACA JUGA:Kolaborasi Menjawab Tantangan Produksi Migas Nasional, PHE Gelar Kegiatan Ini

Program Salt Centre Terintegrasi berjalan sejak 2018-2023 serta Petani Holtikultura di tahun 2024 ini.

Eco Edufarming Bandangdaja berawal dari program Himpunan Pemakai Air Minum (HIPPAM) “SUMBER BAROKAH” dimana Hippam sejak tahun 2007 yang mengalir ke rumah 400 kepala Keluarga (KK). 

Latar belakang pendirian HIPPAM ini karena masyarakat di tiga desa di kecamatan Tanjung Bumi yaitu desa; Bandangdaja, Tanjung Bumi, dan desa Telaga Biru saat itu kesulitan mendapatkan air bersih. 

Mereka harus berjalan menempuh jarak 3 km dan berjalan selama 1 jam untuk mendapatkan air. 

BACA JUGA:Lakukan Dukungan terhadap Perhutanan Sosial, PHE Tandatangani 5 Perjanjian Kerja Sama Baru

BACA JUGA:PHE Ajak Generasi Muda Ciptakan Inovasi Dalam Menghadapi Tantangan Energi Global

Berdasarkan hal tersebut, kemudian PHE WMO memberikan bantuan pompa air kepada Kelompok HIPAM Sumber Barokah, Dusun Dangka Raya, Desa Bandangdaja, Kecamatan Tanjung Bumi. 

Penguatan kelembagaan kelompok ini juga difasilitasi PHE WMO dengan membentuk HIPPAM SUMBER BAROKAH. 

Dalam penggunaan air bawah tanah tersebut, PHE WMO memastikan bahwa cadangan air di Bandangdaja masih cukup dengan melakukan studi cadangan air.

Berdasarkan hasil studi, diketahui bahwa cadangan air tanah mencapai 51Juta m3/tahun dengan potensi penggunaan untuk dapat digunakan dalam kegiatan domestik dan usaha lainnya mencapai 6,6 juta m3/tahun. 

BACA JUGA:Menang Lelang Wilayah Kerja Melati, PHE Komitmen Dukung Ketahanan Energi Nasional

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: