BRI Optimis pada Kebijakan Ekonomi di Era Pemerintahan Baru, Ini Pertimbangannya
Direktur Utama BRI Sunarso paparkan 2 kerangka strategi dan langkah dalam mendukung kebijakan pemerintahan baru dibawah Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka-BRI-
"Maka menurut kami di BRI, baik kajian yang dilakukan secara internal BRI maupun yang mungkin dibuat oleh pemerintah, sebenarnya tidak ada perbedaan sama sekali.
Sudah klop dalam rangka-kerangka tujuan ekonomi nasional," tandasnya.
Kerangka kedua, BRI menganalisa dari sisi peluang bisnis atas kebijakan pemerintah.
Hilirisasi, berarti proses penciptaan nilai tambah produk-produk tambang maupun produk-produk agrikultur di dalam negeri.
BACA JUGA:KUR BRI, ‘Pahlawan' Permodalan Bagi UMKM untuk Tingkatkan Usaha
BACA JUGA:Ini Keuntungan Menjadi Nasabah BRI di Musi Rawas, Apa Saja?
"Setiap proses penciptaan nilai tambah akan berdampak pada kemampuan meningkatkan penyerapan tenaga kerja.
Dan itu artinya akan ada distribusi pendapatan yang lebih baik, serta meningkatkan nilai produk yang selama ini dijual dalam bentuk bahan mentah menjadi lebih tinggi karena sudah melalui sentuhan teknologi, tenaga kerja, dan lain-lain," jelas Sunarso.
Serap tenaga kerja
Maka, lanjut dia, itu akan mendorong penyerapan tenaga kerja, meningkatkan produktivitas, dan memacu pertumbuhan.
BACA JUGA:Gelar Webinar SMEstaTalk, BRI dan Mitra Dorong UMKM Naik Kelas
BACA JUGA:Waspada Penipuan Undian Berhadiah! Ini Cara Bedakan BRImo FSTVL yang Asli dan Palsu
"Bank pasti akan menikmati bisnis dari peningkatan distribusi pendapatan.
Serta pertumbuhan ekonomi yang diperoleh dari aktivitas menghilirkan produk-produk tambang maupun produk-produk agrikultur.
Jadi itu merupakan peluang bisnis yang luar biasa," ungkapnya.
Sunarso mencontohkan proses panen produk kelapa sawit, yang kemudian diproduksi menjadi minyak sawit, oleokimia, atau produk-produk komestik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: