Indeks Bisnis UMKM BRI Triwulan III 2024: Ekspansi Bisnis UMKM Melambat, Perlu Penguatan Daya Beli
Terjadi penurunan Indeks Bisnis UMKM dari 109,9 menjadi 102,6. Tampak salah satu pelaku UMKM disini.-BRI-
Normalisasi permintaan barang dan jasa pasca HBKN dan menurunnya produksi pangan pasca panen raya, serta naiknya harga barang input menyebabkan volume produksi dan penjualan UMKM mengalami penurunan.
BACA JUGA:Gunakan Barkot Pembayaran BRI, Pedagang Lubuklinggau Raup Keuntungan
BACA JUGA:Amankan Masa Depan Keluarga Anda dengan Asuransi AMORA dari BRIlife
Meskipun rata-rata harga jual mencatat kenaikan, namun penurunan volume produksi/penjualan yang cukup dalam menyebabkan nilai penjualan juga turut menurun.
Menjelang musim tanam tanaman pangan dan perayaan Nataru, pemesanan dan persediaan barang input masih mengalami kenaikan (indeks terkait tetap di atas 100), namun lebih lambat dari Q2-2024.
Hal ini disebabkan oleh kenaikan harga barang input serta prospek usaha yang tidak seoptimis kuartal sebelumnya.
Persediaan barang jadi masih meningkat, dengan laju yang tidak sepesat kuartal sebelumnya, sejalan dengan menurunnya produksi.
BACA JUGA:Hingga Akhir Triwulan III 2024, Kredit UMKM BRI Tembus Rp1.105,70 Triliun
BACA JUGA:Gelar Program Peduli Pendidikan, BRI Sentuh Kawasan 3T
Naiknya harga barang input
Kegiatan investasi juga melambat, karena keterbatasan dana yang sebagian terserap oleh naiknya harga barang input.
Dilihat secara sektoral, ekspansi bisnis UMKM pada Q3-2024 sebagian besar mengalami perlambatan.
Beberapa sektor usaha, seperti: sektor pertanian serta sektor hotel dan restoran, bahkan menunjukkan kontraksi.
Pelaku UMKM bisnis online sedang berjualan via internet-BRI-
BACA JUGA:Adopsi Teknologi Modern, BRI Dukung Peningkatan Layanan Lapas Perempuan Martapura
BACA JUGA:Gelar Jambore Nasional Tim Elang Relawan BRI, Perkuat Kapasitas dan Ketangguhan dalam Hadapi Bencana
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: