Citraland
Honda

Iran Sewa Pembunuh Bayaran untuk Habisi Trump? Cek Faktanya

Iran Sewa Pembunuh Bayaran untuk Habisi Trump? Cek Faktanya

Departemen Kehakiman AS menuduh pembunuh bayaran disewa oleh Korps elit Garda Revolusi Islam (IRGC) untuk menghabisi Donald Trump.-Tangkapan Layar X @ActuFoutreOff-

BACA JUGA:Buntut Percobaan Pembunuhan Trump, 5 Agen Secret Service 'Bangku Panjang'

BACA JUGA:Fakta Baru FBI, Penembak Trump Ternyata Pelajari Pembunuhan Presiden John F Kennedy

Sementara itu sebelumnya, Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengatakan hasil pemilu AS tidak penting bagi negaranya.

Menurut Masoud Pezeshkian, bagi Iran tidak masalah siapa yang memenangkan pemilu Amerika.

“Karena negara dan sistem kami bergantung pada kekuatan batin dan bangsa yang besar dan terhormat,” kata Pezeshkian pada Rabu malam, dikutip oleh kantor berita negara IRNA.

Itu adalah komentar pertamanya tentang kemenangan pemilu Trump.

BACA JUGA:TERUNGKAP! Ini Aktivitas Thomas Crooks 48 Jam Sebelum Menembak Donald Trump

BACA JUGA:Puluhan Saksi Diperiksa, Motif Percobaan Pembunuhan Donald Trump Masih Misteri


Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengatakan hasil pemilu AS tidak penting bagi negaranya-Tangkapan Layar X @naziakhan455-

“Kami tidak akan menutup diri dalam mengembangkan hubungan kami dengan negara-negara lain (sementara) kami menjadikan prioritas kami untuk mengembangkan hubungan dengan negara-negara Islam dan negara-negara tetangga,” kata Pezeshkian.

Sebelumnya, pasca kemenangan Donald Trump kedua kalinya dalam Pilpres Amerika Serikat (AS), kelompok militan Hamas di Jalur Gaza serukan diakhirinya perang melawan Israel.

Hamas serukan penghentian agresi Israel

Seruan ini ditegaskan oleh Basem Naim, anggota Biro Politik Hamas yang juru bicara kelompok militan berbasis di Gaza, Palestina, tersebut.

BACA JUGA:Fakta Seputar AR-15 Rifle, Senjata Semi Otomatis yang Dipakai Penembak Donald Trump

BACA JUGA:Iran Disebut Punya Rencana Bunuh Donald Trump, Benarkah?

Menurut Basem Naim, warga Palestina menantikan penghentian agresi militer Israel pasca terpilihnya kembali Donald Trump sebagai Presiden AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: