Mandek 9 Tahun, Proyek Bandara di Bali Bangkit dari Mati Suri Berkat Prabowo
Ilustrasi proyek bandara baru di Bali yang bangkit berkat Prabowo-pixabay-
Berdasarkan data dari Tender Indonesia, proyek ini bakal menelan investasi senilai Rp17 triliun.
PT Bandara Internasional Bali Utara (BIBU), pemilik proyek telah menggandeng kontraktor internasional China Construction First Group Corp Ltd (CCFG).
BACA JUGA:Pj Bupati Muba Bersama Forkompimda Mantapkan Tim Desk Pilkada Serentak 2024, Ini Tugas-Tugasnya
BACA JUGA:Ingin Kirim Saldo DANA dari Akun Non Premium ke Premium? Begini Caranya
Disertai dengan tiga BUMN besar, yakni PT Pembangunan Perumahan, PT Waskita Karya dan PT Wijaya Karya (WIKA).
Bandara ini direncanakan mempunyai kapasitas hingga 32 juta penumpang per tahun, sehingga digadang-gadang bakal menjadi bandara terbesar kedua di Indonesia setelah Bandara Soekarno-Hatta.
Bukan itu saja, proyek ini juga bakal dilengkapi dengan konsep Aerotropolis untuk menciptakan kawasan ekonomi terpadu.
PT BIBU dalam laporannya mengungkapkan pembangunan bandara baru ini bakal menciptakan 200 ribu lapangan kerja dan menghidupkan UMKM lokal.
BACA JUGA:Update BMKG, Pagi Ini Gempa 3.4 Magnitudo Guncang Bantul Yogyakarta, Cek Kedalamannya
BACA JUGA:Hyundai Buka Pemesanan All New Tucson, Hadirkan Mesin Hybrid, Berikut Spesifikasi Lengkapnya!
Kontroversi dan Penolakan Megawati
Walaupun menjanjikan tranformasi besar, rencana pembangunan ini sempat mendapat kritik keras dari Megawati Soekarnoputri.
Dia mengangap bandara baru ini hanya menguntungkan investor tanpa memberikan dampak signifikan bagi masyarakat lokal.
Alternatifnya, Megawati mengusulkan perpanjangan landasan pacu Bandara Ngurah Rai atau memanfaatkan bandara di Banyuwangi dan Surabaya.
BACA JUGA:Kado dari Kilang Plaju untuk Indonesia, di Usia ke 7 Tahun PT Kilang Pertamina Internasional
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: