Citraland
Honda

Genggam Proyek di Filipina, Dua Perusahaan BUMN Kantongi Kontrak Rp8,4 Triliun

Genggam Proyek di Filipina, Dua Perusahaan BUMN Kantongi Kontrak Rp8,4 Triliun

Ilustrasi dua perusahaan BUMN kantongi kontrak Rp8,4 triliun di Filipina-pixabay-

Kemudian South Commuter Railway Project dengan panjang 5,8 kilometer yang mencakup struktur viaduk jalur kereta dan dua stasiun layang di Sucat dan Bicutan (CP S-03C).

Proyek ini menandai pencapaian penting bagi dua perusahaan BUMN Indonesia, yang dipercaya untuk mengelola infrastruktur internasional besar.

BACA JUGA:Fazzio Hybrid Series Varian dan Warna Baru Hadir di Yamaha Thamrin Brothers Sumsel Bengkulu, Segini Harganya!

BACA JUGA:Panen Raya Jagung di Kecamatan Lalan, Wujudkan Swasembada Pangan Muba, Ini Kata Pj Bupati Sandi

ADHI - PTPP JV juga berperan dalam membawa nama Indonesia di ranah kontruksi internasional, dengan dukungan dari KBRI di Manila, yakni promosi produk jasa kontruksi di pasar lokal Filipina.

Proyek tersebut direncanakan menggunakan Building Information Modeling (BIM) 8D, teknologi manajemen yang fokus pada kesehatan, keselamatan dan lingkungan.

Dengan menggunakan BIM 8D, risiko keselamatan pekerja bisa diidentifikasi dan dikelola lebih awal.

Sehingga memungkinkan untuk bisa mengambil tindakan pencegahan yang lebih efektif dan lebih cepat dalam pelaksanaan kontruksi.

BACA JUGA:Komitmen Revolusi Pendidikan dengan Teknologi, SEVIMA Terima Penghargaan Ini dari ITS

BACA JUGA:Inilah Kota Paling Romantis di Dunia, Tanpa Ada Mobil dan Motor

Pengerjaan pembangunan infrastruktur Malolos - Clark Railway CP S-01 selama 4 tahun dengan kontrak sebesar Rp3,1 triliun.

Sedangkan pembangunan infrastruktur South Commuter Railway CP S-03C akan berjalan selama 5,5 tahun, nilai kontraknya diketahui mencapai Rp5 triliun.

Informasinya, groundbreaking dilaksanakan pada Maret 2024, sehingga estimasi penyelesaian pembangunan sekitar 2028 dan 2029.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: