RDPS
Honda

Lebih Konservatif, Kebijakan Trump Akan Rugikan Palestina, Ini Analisanya

Lebih Konservatif, Kebijakan Trump Akan Rugikan Palestina, Ini Analisanya

– Kebijakan lebih konservatif diyakini akan dilakukan oleh Donald Trump, yang kembali terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat.-IG@realdonaldtrump-

Mantan Dubes RI untuk Bugaria menjelaskan, indikasi lebih konservatif kepemimpinan Donald Trump tampak dari pengalaman ketika dia berkuasa pada 2017-2021. 

Saat itu Donald Trump berbeda dengan Presiden Barack Obama yang menjadikan Asia sebagai salah satu prioritas politik luar negerinya.

BACA JUGA:Trump Nyaris Tewas di Ujung Laras AK-47, Senapan Standar Uni Sovyet, Ini Spesifikasinya

BACA JUGA:Donald Trump Kembali Alami Percobaan Pembunuhan, Nyaris Diberondong Senapan AK-47

Trump pada saat berkuasa mundur dari persetujuan internasional Trans-Pacific Partnership Agreement (TPPA), Paris Agreement on climate change, dan kesepakatan nuklir Iran.

Ke depan AS di bawah Trump akan memfokuskan kepada perdagangan bilateral, meningkatkan anggaran militer, dan lebih keras terhadap China.

Trump juga menjadi pendukung kuat Israel dalam konflik di Timur Tengah.

Termasuk pada masa Trump pula Yerusalem diakui AS sebagai ibu kota Israel.

BACA JUGA:Buntut Percobaan Pembunuhan Trump, 5 Agen Secret Service 'Bangku Panjang'

BACA JUGA:Fakta Baru FBI, Penembak Trump Ternyata Pelajari Pembunuhan Presiden John F Kennedy

Neo konservatif

Sementara itu, Ella Syafputri Prihatini PhD dari Program Studi Ilmu Politik FISIP UMJ memberikan pandangan tentang tren pemerintah AS yang lebih konservatif.

Bahkan disebut sebagai neo-konserfatif 2.0. yang akan lebih memfokuskan kepada kepentingan AS di dalam dan luar negeri.

Ella menyebutkan Marco Rubio yang ditunjuk sebagai Menteri Luar Negeri. 

BACA JUGA:Joe Biden Mundur dari Pencalonan, Donald Trump Beri Komentar Sinis Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: smsi