Berkat BRI Klasterku Hidupku, Petani Ini Berhasil Kembangkan Budidaya Alpukat
Ketua Klaster Pusbikat Agus Riyadi saat mengikuti Bazaar Klasterku Hidupku di Taman BRI pada 15 November 2024 lalu-BRI-
Ketika pada akhirnya berhasil panen, orang-orang di sekitarnya tertarik untuk menjadi petani alpukat pula.
BACA JUGA:Ini Cerita Sukses Pelaku Usaha Berkembang Bersama Rumah BUMN Binaan BRI
BACA JUGA:Bazar UMKM BRILiaN Kembali Digelar, Bantu Berdayakan dan Perluas Pasar Pelaku Usaha
Agus berperan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang manfaat alpukat, serta menyediakan informasi seputar budidaya dan perawatan tanaman.
Dengan keberadaan Pusbikat, Desa Baran Gembongan diharapkan bisa menjadikan alpukat sebagai ikon desa yang berdaya saing tinggi dan diminati masyarakat luas.
Kisahnya dengan BRI sendiri dimulai pada 2020, saat ia mengakses permodalan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Modal tersebut ia gunakan untuk memperluas usaha dan mengembangkan penanaman alpukatnya.
BACA JUGA:Pernah Raih Grand Prize Mobil, Nasabah Ini Percayakan BRI Sebagai Tempat Menyimpan Uang yang Aman
BACA JUGA:Kemudahan BRImo, Bisa Buka Rekening Valas hingga 12 Mata Uang
Agus pun belajar dari nol, mulai menyiapkan biji, bibit, penanaman, perawatan, hingga pemasaran.
Hasilnya, budidaya pohon alpukatnya bisa menghasilkan produk panen berlimpah, meskipun hasil panen tidak selalu dapat diprediksi.
Dengan harga jual rata-rata Rp30 ribu sampai Rp40 ribu per kilogram, apabila sedang bagus hasil panen bisa berlimpah mencapai 1-2 ton per hari.
Bazaar Klasterku Hidupku di Taman BRI pada 15 November 2024 lalu-BRI-
Panen buah alpukat sendiri biasanya terjadi 3 kali dalam setahun.
BACA JUGA:Ini Keuntungan Menabung di BRI, Biaya Administrasi Bulanan Lebih Murah Dibanding Bank Lain
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: