Terapkan Sistem Zonasi Saat PPDB Prestasi SMAN 17 Palembang Turun
H. Nopianto memberikan penjelasan terkait PPDB saat reses di SMAN 5 Palembang-Rossa-
“Untuk itu kami minta sistem zonasi ini dikurangi, ujarnya.
Keluhan terkait PPDB juga diutarakan Kepala SMAN 5 Palembang, Drs Taufik, MSi.
Saat menerima kunjungan anggota Dapil II ke sekolah tersebut, Taufik mengeluhkan banyaknya permasalahan yang dihadapi pihak sekolah saat PPDB.
Foto bersama guru dan murid SMAN 5 Palembang-Rossa-
Hal itu mendorong dia minta bantuan berupa pengawasan dan perlindungan saat PPDB berlangsung.
“Karena kami merasa pada pelaksanaan PPDB 2024 banyak menimbulkan permasalahan,” ujar Taufik.
Pada kesempatan ini juga, Taufik meminta dukungan dari Dapil II DPRD Sumsel terkait SMA Negeri 5 Palembang akan menjadi tuan rumah pelaksanaan MTQ se-Sumbagsel pada 2025.
Hal lain yang disampaikan Taufik yakni mengenai uang sumbangan ke komite sekolah.
Menurut dia, dana tersebut digunakan untuk kegiatan kesiswaan dan itu belum mencukupi.
Dia pun mengharapkan bantuan dari pihak luar, termasuk dari DPRD Sumsel, untuk membantu kegiatan kesiswaan.
Foto bersama usai serap aspirasi di SMA Negeri 17 Palembang-Rossa-
Menanggapi aspirasi yang disampaikan pihak SMAN 17 dan SMAN 5 Palembang, anggota Dapil II, Nopianto meminta pihak SMAN 17 Palembang untuk bisa mempertahankan prestasi meski saat ini banyak siswanya yang masuk lewat jalur zonasi.
“Kalau inputnya memang anak-anak yang pintar, masuk lewat jalur prestasi dan seleksi tes, kemudian outputnya berprestasi ya itu biasa, tapi bagaimana SMAN 17 ini bisa mendidik anak-anak yang masuk lewat jalur zonasi menjadi murid yang berprestasi, naah itu menjadi nilai yang luar biasa bagi SMAN 17,” tukas Nopianto.
Namun Nopianto sendiri tak menampik jika PPDB sistem zonasi setiap tahun menyisakan persoalan-persoalan.
Antara lain hilangnya kesempatan anak-anak untuk masuk ke sekolah yang diinginkan karena domisilinya jauh dari sekolah tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: