Taiwan Protes Indonesia, Gegara Disebut Bagian Tak Terpisahkan dari Tiongkok
Representative Kantor Ekonomi dan Perdagangan Taipei di Indonesia (TETO), John Chen.-SMSI-
Kedua di bidang pendidikan. Kualitas pendidikan Taiwan yang tinggi saat ini telah menarik lebih dari 20.000 pelajar Indonesia untuk belajar di Taiwan, menjadikan Indonesia sebagai negara asal mahasiswa asing terbesar kedua di Taiwan.
BACA JUGA:Taiwan Minta Dukungan Indonesia, Wujudkan Status Quo Damai di Selat Taiwan
BACA JUGA:Keliru Interpretasi Resolusi PBB, Taiwan Minta Indonesia Waspadai Tiongkok
Ketiga di bidang ketenagakerjaan, jumlah pekerja migran Indonesia yang bekerja di Taiwan saat ini mencapai 300.000 orang. Pemerintah Taiwan memberikan jaminan upah minimum, asuransi kesehatan nasional, dan asuransi ketenagakerjaan, serta memastikan pekerja migran Indonesia mendapatkan lingkungan kerja dan tempat tinggal yang stabil.
Tetapi sangat disayangkan, Pernyataan Bersama Indonesia-Tiongkok yang diumumkan beberapa waktu lalu menyebutkan Prinsip Satu Tiongkok dan salah menafsirkan kedaulatan Taiwan. Hal ini sangat bertentangan dengan tren saat ini di mana negara-negara OECD meningkatkan pertukaran mereka dengan Taiwan.
Selain itu, situasi yang tidak bersahabat terhadap Taiwan juga tidak sesuai dengan kebijakan luar negeri Indonesia “Sejuta Kawan Nol Musuh”
Mengubah Status Quo di Selat Taiwan
BACA JUGA:Jalin Hubungan dengan Indonesia, Ini yang Diharapkan Taiwan
BACA JUGA:Belum Bisa Gabung WHO, Taiwan Siap Berbagi dan Minta Dukungan Indonesia
Disebutkan, dalam beberapa tahun terakhir, Tiongkok terus secara sepihak mengubah status quo di Selat Taiwan melalui ancaman militer, disinformasi, strategi zona abu-abu, pemaksaan ekonomi, dan menghalangi partisipasi internasional Taiwan, sehingga secara serius telah merusak perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan serta keamanan dan kemakmuran regional.
Perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan tidak hanya berdampak pada keamanan dan kemakmuran kawasan Indo-Pasifik, tetapi Taiwan juga memainkan peran penting dalam rantai pasokan global.
Secara khusus, Taiwan memiliki klaster industri semikonduktor terlengkap di dunia dengan lebih dari 60 persen chip dan 92 persen chip tercanggih diproduksi di Taiwan.
Apabila terjadi konflik di Selat Taiwan, hal ini akan berdampak serius pada arus transportasi laut dan udara dan perdagangan di kawasan Indo-Pasifik dan global serta menimbulkan kerugian besar bagi perekonomian global.
BACA JUGA:Arti Penting Taiwan dalam Upaya Global Menghadapi Pandemi di Masa Depan
BACA JUGA:Tiongkok Dinilai Sepihak Ubah Rute Penerbangan, Taiwan Nyatakan Kecaman Ini
Hal ini juga akan berdampak pada kehidupan dan keselamatan 400.000 WNI yang saat ini belajar dan bekerja di Taiwan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: smsi