Honda

Taiwan Minta Dukungan Indonesia, Wujudkan Status Quo Damai di Selat Taiwan

Taiwan Minta Dukungan Indonesia, Wujudkan Status Quo Damai di Selat Taiwan

Map area latihan militer Tiongkok di laut dan sekitar wilayah udara Taiwan -Dok TETO-

JAKARTA, PALPRES.COM – Dalam upaya mewujudkan Status Quo Damai di Selat Taiwan, Taiwan minta dukungan dari Indonesia.

Selain itu, Taiwan juga mendesak agar Tiongkok dapat menghentikan segera latihan militer di dekat Selat Taiwan.

Karena hal itu dapat merusak perdamaian dan stabilitas di kawasan Indo-Pasifik.

Demikian ditegaskan dalam keterangan pers Kantor Perdagangan dan Ekonomi Taipei (TETO) di Indonesia, belum lama ini.

BACA JUGA:8 Lowongan Kerja Terbaru PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) Kontraktor Tambang Terbesar ke 2 Indonesia

BACA JUGA:MA Kabulkan Aturan Batas Usia Calon Kepala Daerah, Peluang Kaesang Maju Pilkada DKI 2024

Dalam kesempatan itu, TETO mengatakan bahwa Indonesia meminta bantuan Indonesia dalam menjaga kondisi status quo secara damai di Selat Taiwan.

Selain itu, TETO juga mendesak Tiongkok supaya segera menghentikan latihan militer yang secara sepihak, karena hal itu dapat merusak perdamaian dan stabilitas di kawasan Indo-Pasifik.

TETO menyebutkan, selama ini hubungan Taiwan dan Indonesia sudah terjalin sangat baik.

Kerjasama yang dijalin kedua negara disebut TETO juga sudah sangat erat.

BACA JUGA:Bakal Terapkan Layanan Berbasis Digital, BPN Muba Sosialisasikan Tentang Sertipikat Tanah Elektronik

BACA JUGA:Lepas Kloter 14, Kakanwil Kemenag Sumsel Imbau Jemaah Haji Kompak dan Taat Aturan

Bahkan di Taiwan saat ini, ada sekitar 400.000 warga negara Indonesia yang sedang belajar, bekerja maupun tinggal Taiwan.

Sehingga, menurut TETO, hadirnya perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan, juga terkait erat dengan kepentingan ekonomi Indonesia dan perdagangan Indonesia.

Termasuk, lanjut TETO, juga terkait perlindungan orang Tionghoa di perantauan.

Dikatakan TETO, aktivitas latihan perang yang dilakukan Militer Tiongkok di Selat Taiwan, sangat mengganggu perdamaian dan stabilitas kawasan itu.

BACA JUGA:Segini Besaran Gaji Kepala Desa dan Perangkat Desa Setiap Bulan?

BACA JUGA:Bawaslu OKU Timur Awasi Ketat Pelaksanaan Pilkada 2024, Tekan Politik Uang

Soalnya latihan perang itu, menurut Teto, dapat merusak perdamaaian di Selat Taiwan dan juga membahayakan keselamatan warga Indonesia yang ada di Taiwan.

Sehingga, TETO menghimbau masyarakat di Indonesia untuk menuntut agar Tiongkok segera menghentikan perilaku Tiongkok yang disebut sebagai hal yang tidak masuk akal dan arogan.

Selain segera menghentikan tindakan militernya yang provokatif, guna memulihkan perdamaian, stabilitas, dan pembangunan di kawasan Indo-Pasifik secepatnya.

Ditambahkan TETO, Komando Teater Timur Tiongkok pada 23 Mei 2024 telah mengumumkan pelaksanaan latihan militer Bersama “2024A” di laut dan wilayah udara sekitar Taiwan.

BACA JUGA:Belanja Rp250 Ribu, Make Over Palembang Ajak Pelanggan Setia Ikut Pilates Class, Kenalkan Lipstik Glossy

BACA JUGA:Belanja Rp250 Ribu, Make Over Palembang Ajak Pelanggan Setia Ikut Pilates Class, Kenalkan Lipstik Glossy

“Provokasi dan tindakan tidak rasional ini merusak perdamaian dan stabilitas regional, serta tidak membantu perdamaian dan stabilitas kawasan Indo-Pasifik. 

Pemerintah Taiwan menyoroti sifat hegemonik Tiongkok, sertav mengecam keras tindakan tersebut,” tegas TETO.

TETO mengingatkan, jika menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan telah menjadi konsensus komunitas internasional.

Terkait hal itu, komunitas internasional terus memperhatikan situasi di Selat Taiwan.

BACA JUGA:Tingkatkan Solidaritas dan Mendidik Generasi Emas, HUT ke-74 IGTKI-PGRI Kota Palembang Diwarnai Potong Tumpeng

BACA JUGA:Cari Hp Yang Anti Hujan, Cek Disini Hp nya, Jangan Ketinggalan Infromasnya!

Sementara pada sisi lain, Tiongkok telah berulang kali mengancam demokrasi Taiwan.

Dengan  secara sepihak telah merusak status quo di Selat Taiwan, dan mengganggu stabilitas kawasan Indo-Pasifik.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: smsi