Citraland
Honda

MIRIS! Inilah 5 Daerah Termiskin di Sumatera Utara, UMK 2025 Kurang dari Rp3 Juta

MIRIS! Inilah 5 Daerah Termiskin di Sumatera Utara, UMK 2025 Kurang dari Rp3 Juta

Ilustrasi daerah termiskin di Sumatera Utara-frepik-

PALPRES.COM - Dalam beberapa tahun terakhir, Sumatera Utara mencatatkan penurunan persentase kemiskinannya.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan di provinsi ini turun dari 9,01 persen di tahun 2021 menjadi 8,42 persen di tahun 2022 dan terus menurun menjadi 8,15 persen di tahun 2023.

Walaupun terjadi penurunan, ada sejumlah daerah yang masih mencatatkan tingkat kemiskinan yang cukup tinggi, terutama d wilayah Nias.

Lima daerah dengan tingkat kemiskinan tertinggi di Sumatera Utara berdasarkan laporan BPS 2023 adalah Nias Barat, Nias Utara, Nias Selatan, Nias dan Gunung Sitoli.

BACA JUGA:PERHATIAN! 6 Hal yang Membuat DRH ASN CPPPK dan CPNS TMS, Jangan Sampai Kamu Tidak Paham!

BACA JUGA:Pemkot Lubuk Linggau Respon Putusnya Jembatan Gantung Sungai Malus

Di Nias Barat, tingkat kemiskinan tercatat sebesar 22,81 persen, walaupun angka ini menurun signifikan dari 24,75 persen di tahun sebelumnya.

Nias Utara juga mengalami penutunan, dengan tingkat kemiskinan sebesar 21,79 persen, lebih rendah dibandingkan 23,40 persen di tahun 2022.

Sedangkan Nias Selatan mencatatkan kemiskinan sebesar 16,39 persen, sedikit turun dari 16,48 persen dan wilayah Nias secara keseluruhan mempunyai tingkat kemiskinan sebesar 15,10 persen, turun dari 16,00 persen.

Kemudian Gunung Sitoli, ibu kota Kabupaten Nias juga mempunyai angka kemiskinan relatif tinggi yakni 14,78 persen, walaupun mengalami sedikit penurunan dari 14,81 persen.

BACA JUGA:Cair Januari 2025, Sri Mulyani Beri Tunjangan Tambahan di Luar Gaji Pokok PNS, Segini Nominalnya

BACA JUGA:Harga Emas Antam di Palembang Hari Ini 2 Januari 2025 Menguat, Per Gram Dibanderol Rp1.524.000

Walaupun terjadi penurunan angka kemiskinan di sejumlah wilayah, namun kemiskinan tetap menjadi masalah yang signifikan di daerah-daerah tersebut.

Faktor-faktor seperti akses terbats terhadap pendidikan, kesehatan dan lapangan kerja yang berkualitas menjadi tantangan yang harus dihadapi untuk mengurangi kemiskinan lebih lanjut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: