TINGKEBAN! Tradisi Syukuran 7 Bulanan Untuk Ibu Hamil di Masyarakat Jawa, Berikut Faktanya
Beberapa hal yang tidak terpisahkan dari tradisi Tingkeban untuk ibu hamil berusia 7 bulanan di Jawa--Instagram
Setelah perempuan hamil tersebut dimandikan, kemudian diperkenankan untuk menjual atau memberikan rujak kanistren (rujak yang rasanya pahit, kesat, masam, dan sebagainya) kepada anak-anak.
BACA JUGA:9 Hal yang Membuat Bantuan KIP KULIAH di Cabut, Catat Ya Jangan Di Skip!
Hal yang Disiapkan dalam Tingkeban dan Maknanya
Dalam upacara tingkeban, ada sembilan benda yang harus disediakan dengan maknanya sendiri-sendiri, di antaranya adalah sebagai berikut.
Daun Hanjuang
Daun hanjuang berasal dari pohon yang biasa ditanam di kuburan.
BACA JUGA:KEREN! Intip 7 Tipe Mobil Suzuki Terbaik Pas Dipakai diperkotaan, Harga Murah Desain Imut
BACA JUGA:Miliki Desain Menawan, 5 Ponsel Teratas Ini Bakal Jadi Primadona Pada 2025, Intip Daftarnya!
Memiliki makna seperti kita hidup di dunia ini tidaklah kekal, maka daun itu dianggap mewakili agar manusia mengingat kematian.
Kembang Mayang atau Pinang
Kembang mayang atau pinang artinya mau, yakni hayang hade yang berarti mau baik.
Maksud disediakannya bunga mayang atau pinang dalam upacara ini adalah sebagai lambang agar orang tersebut senantiasa menjadi seseorang yang menerima untuk menjadi lebih baik dan mewangi seperti harumnya bunga tersebut.
BACA JUGA:OTENTIK! Selain Unik dan Enak Banget, 5 Wisata Kuliner Khas Palembang Ini Hadirkan Sesuatu yang Beda
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: youtube