Citraland
Honda

TINGKEBAN! Tradisi Syukuran 7 Bulanan Untuk Ibu Hamil di Masyarakat Jawa, Berikut Faktanya

TINGKEBAN! Tradisi Syukuran 7 Bulanan Untuk Ibu Hamil di Masyarakat Jawa, Berikut Faktanya

Beberapa hal yang tidak terpisahkan dari tradisi Tingkeban untuk ibu hamil berusia 7 bulanan di Jawa--Instagram

Bunga Tujuh Warna

Bbunga tersebut melambangkan tujuh hal yakni hidup, kekuatan, penglihatan, pendengaran, perasaan, perkataan, dan kemauan yang semuanya ini saling berhubungan.

Saringan Bambu

Saringan bambu melambangkan makna bahwa ilmu yang kita pelajari harus disaring mana yang baik, mana yang bermanfaat bagi dunia akhirat, dan mana yang tidak baik.

BACA JUGA:9 Pantai Terindah di Indonesia yang Wajib Kamu Kunjungi Minimal 1 Kali Seumur Hidup!

BACA JUGA:Ikonik Banget! 5 Wisata Alam di Sumsel Ini Hadirkan Sesuatu yang Tak Biasa, Eksotis Penuh Keindahan

Kelapa Gading

Kelapa gading (kelapa muda kekuning-kuningan) yang disediakan dalam tradisi tingkeban digambari tokoh wayang Srikandi dan Arjuna, memiliki makna mudah-mudahan anaknya nurut buat, anak yang rupawan dan kulitnya seperti kelapa gading yang kekuning-kuningan (kuning langsat).

Belut

Dalam tradisi tingkeban, belut yang disediakan dimasukkan dari bagian atas ke dalam kain saat menjalankan upacara mandi kembang.

BACA JUGA:TEROR GAIB! Menelusuri Kisah Santet Tali Jiwo yang Tersohor di Tasikmalaya Untuk Mantan Pacar Berujung Tragedi

BACA JUGA:MELEGENDA! 4 Sosok Penguasa Gaib di Tanah Jawa Ini Paling Terkenal, Kuat dan Berkuasa

Ini melambangkan agar nanti saat melahirkan dapat berlangsung lancar seperti belut yang keluar dari lubangnya.

Samak Walimi

Samak walimi adalah tikar pandan, yang disimpan di samping pintu depan dan dikebutkan oleh seorang (biasanya yang tertua) selepas membaca ayat-ayat Al Quran, melambangkan semoga bayi lahir dengan lancar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: youtube