Pelajaran Apa yang Diperoleh Ruben Amorim Setelah 20 Pertandingan Bersama Manchester United?

BACA JUGA:TENGIL! Jude Bellingham Tiru Selebrasi Jalan Haaland Saat Buat Goal Kemenangan Madrid

BACA JUGA:Silva Top Skor Korean V-League, Megawati Kokoh di 3 Besar

Sederhananya, perombakan besar-besaran diperlukan agar United dapat mencapai ambisi mereka.

Perkembangan Taktis Butuh Waktu

Telah terdapat rumor mengenai pemberontakan di dalam ruang ganti United menyusul langkah yang meruntuhkan kepercayaan diri terhadap sistem taktis yang disukai Amorim.

Pelatih berusia 40 tahun ini telah menggunakan formasi 3-4-2-1 yang membawanya meraih kesuksesan besar di Lisbon, sebuah perubahan yang signifikan dari formasi 4-2-3-1 yang digunakan oleh pelatih sebelumnya, Ten Hag.

BACA JUGA:Liga Champions Feyenoord vs AC Milan - prediksi skor, kabar tim, susunan pemain

BACA JUGA:Salahkan Diri Sendiri Adalah Jalan Ninja Pep Guardiola, Manchester City 2-3 Real Madrid di Liga Champions

Sejauh ini, transisi tersebut terbukti terlalu menantang bagi para pemainnya. 

United tampil tanpa harapan sejak melakukan perubahan taktik, meninggalkan celah besar di lini belakang dan lini tengah, sementara terlihat ompong dan tidak terorganisir dalam membangun serangan.

Keinginan Amorim untuk merekrut pemain baru sebagian berasal dari aspirasi taktisnya, yang menginginkan pemain yang sesuai dengan arahannya. 

Kemampuan untuk merekrut pemain yang sesuai dengan keinginannya akan mulai terlihat pada musim panas ini, namun ia harus terlebih dahulu memaksimalkan skuatnya saat ini hingga akhir musim.

Kerja keras tersebut harus dilakukan di tempat latihan dan akan menjadi ujian yang signifikan bagi kemampuannya sebagai seorang manajer. 

Jika tidak dapat mengubah skuadnya, dia mungkin harus menjadi semakin fleksibel dengan taktiknya ke depan untuk menghindari kekalahan.

Sumber: