Leg Kedua Liga Champions Atalanta vs Brugge 'Melakukan diving membunuh sepak bola', Kata Gasperini

Gian Piero Gasperini masih trauma dengan kekalahan Atalanta atas Club Brugge melalui tendangan Penalti yang menurutnya hasil dari diving--kolase
PALPRES.COM - Manajer Atalanta, Gian Piero Gasperini, masih trauma oleh penalti di menit-menit akhir yang membuat timnya kebobolan di leg pertama play-off Liga Champions melawan Club Brugge.
Gasperini menyaksikan bagaimana Mario Pasalic membalas gol pembuka Ferran Jutgla di menit ke-15, dengan hasil imbang yang tampaknya akan berakhir sama kuat pada leg kedua hari Selasa.
Namun, pada menit keempat tambahan waktu babak kedua, Brugge mendapat hadiah penalti setelah Gustaf Nilsson dilanggar di dalam kotak penalti oleh Isak Hien.
Nilsson maju sebagai eksekutor untuk mengonversi tendangan penalti, membuat Atalanta menelan kekalahan pertama dalam 15 pertandingan tandang di kompetisi Eropa (sebelumnya W8 D6).
BACA JUGA:Preview: Bayern Munich vs Celtic, Menuju Leg Kedua Liga Champions dengan Mempertahankan Keunggulan
Gasperini sangat marah setelah kekalahan di Jan Breydelstadion, dan juga mengkritik keputusan VAR setelah hasil imbang 1-1 melawan Torino di Serie A pada awal bulan ini.
Liga kasta tertinggi Italia telah mengusulkan sebuah sistem yang memungkinkan para manajer untuk menentang keputusan VAR, namun Gasperini mengatakan bahwa ia tidak setuju dengan ide tersebut.
“Saya tidak setuju dengan solusi ini karena akan memperlambat permainan, yang sudah sangat lambat karena banyaknya peluit yang ditiup,” kata Gasperini menjelang pertandingan leg kedua hari Rabu dengan Brugge.
“Itu akan meningkatkan kontroversi lebih banyak lagi. Ada empat wasit, tiga di VAR dan itu menurut saya terlalu banyak.
BACA JUGA:Mampukah Manchester City Melakukan Comeback di Liga Champion?
BACA JUGA:Indra Sjafri Dicopot? Isunya Bakal Diganti Legenda Barcelona Ini
“Simulasi harus dilawan, karena mereka membunuh sepak bola. Ini adalah hal-hal yang dapat membuat Anda tersingkir, dan Anda harus jelas tentang kontak. Teknologi juga harus memberikan jawaban dan bertanggung jawab untuk membuat penilaian.”
Gasperini berbicara tentang rasa frustasinya tentang kurangnya opsi menyerang saat harapan timnya untuk meraih gelar juara pupus setelah bermain imbang 0-0 dengan Cagliari pada hari Sabtu lalu.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: