Banner Honda PCX

Bulog Sumsel Akan Serap gabah 81.700 ton Beras Pada Bulan April

Bulog Sumsel Akan Serap gabah 81.700 ton Beras Pada Bulan April

Bulog Sumsel Akan Serap gabah 81.700 ton Beras Pada Bulan April--Istimewa

PALEMBANG, PALPRES.COM - Kini Perum Bulog Sumatra Selatan dan Bangka Belitung (Sumsel Babel) menyerap gabah sebanyak 81.700 ton setara beras hingga April 2025.

Yang dimana menurut penjelasan dari pimpinan Bulog Sumsel Babel Heriswan di Palembang, Jumat, mengatakan pihaknya telah menyerap gabah milik petani sebanyak 81.700 setara beras hingga April 2025.

Sehingga dalam penyerapan itu jauh lebih besar dibandingkan pada tahun-tahun sebelumnya, seperti pada tahun 2022 penyerapan gabah itu sebanyak 15.000 ton, tahun 2023 sebanyak 15.000 ton, tahun sebanyak 31.000 ton.

“jadinya hingga bulan April 2025, penyerapan gabah telah mencapai 81.700 ribu ton setara beras. Jumlah ini berpotensi mencapai 100 ribu ton hingga bulan Mei 2025, karena saat ini masih dalam masa panen,” katanya.

BACA JUGA:Presiden Prabowo Masih Kurang Puas Dengan Harga Biaya Haji 2025

BACA JUGA:Usulan Perubahan Nilai TPP ASN di Muba Dapat Lampu Hijau dari Kemendagri, Segini Besarannya

Adapun itu Ia juga mengatakan dalam peningkatan penyerapan itu dipengaruhi program pemerintah dan instruksi Presiden RI Prabowo Subianto untuk swasembada pangan, serta penetapan harga yang sudah dipatok pemerintah memberi andil terhadap tingginya penyerapan beras pada tahun 2025.

“sehingga Saat ini kami tidak hanya duduk di gudang menunggu beras dari petani, namun kami yang jemput bola untuk membeli gabah dan beras petani usai mereka panen,” jelasnya.

Jadinya petani di Sumsel maupun Babel cenderung menjual hasil buminya ke Bulog dibanding ke tengkulak.

Adapun hal itu dikarenakan sosialisasi maksimal yang dilakukan Bulog bekerjasama dengan pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, TNI dan penyuluh pertanian.

BACA JUGA:Ratu Dewa Minta Jam Jembatan Ampera Selalu Dirawat Bukan Sekedar Perbaikan Saja

BACA JUGA:Temui Bupati Muba, SKK Migas Sumbagsel Paparkan Program Kerja 2025 di Muba

“Harga gabah di tingkat petani saat ini Rp 6.500 per kilogram, jadi petani lebih memilih menjual gabahnya ke Bulog dibanding ke tengkulak. Apalagi mekanisme pembayaran bisa secara tunai atau lewat rekening saat transaksi langsung di lokasi,” ujarnya.

Jadinya beras yang telah diserap, katanya, dipergunakan dipakai sesuai dengan kebutuhan pemerintah, yaitu untuk beras cadangan pemerintah, stabilisasi harga beras, bantuan bencana dan sebagainya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait