Banner Honda PCX

Ekosistem Pertanian Kopi Sumsel Diperkuat, Targetkan Pasar Ekspor

Ekosistem Pertanian Kopi Sumsel Diperkuat, Targetkan Pasar Ekspor

Sekda Sumsel mewakili Pemprov Sumsel memberikan arahan terkait penguatan daya saing kopi di pasar ekspor dalam kegiatan FGD Penguatan Closed Loop di Kantor OJK. --

PALPRES.COM- Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menargetkan penguatan daya saing kopi di pasar ekspor dengan membangun ekosistem pertanian berkelanjutan.

Hal ini diungkapkan Sekretaris Daerah Sumsel Drs. H. Edward Chandra, MH, dalam kegiatan Forum Group Discussion (FGD) Penguatan Closed Loop di Kantor OJK Sumsel belum lama ini.

“Ekspor kopi bukan lagi sekadar urusan penjualan. Kita harus membangun ekosistem dari hulu ke hilir agar semua lini bergerak bersama,” kata Edward Chandra dalam sambutannya.

Ia mengungkapkan bahwa meskipun Sumsel menjadi produsen kopi terbesar kedua di Indonesia, produktivitas masih tergolong rendah.

BACA JUGA:Kolaborasi OJK dan Pemprov Sumsel Cetak Peta Jalan Ekspor Kopi Masa Depan

BACA JUGA:Diberdayakan BRI, UMKM Kopi Asal Toraja Ini Bisa Ekspor dan Jadi Pemasok Coffee Shop di 5 Negara

“892 kg per hektar tidak cukup untuk menyaingi negara lain. Kita butuh pendekatan sistematis dan inovatif,” ujarnya.

Closed Loop menjadi model yang dipilih karena mampu merangkai seluruh mata rantai pertanian – dari pendanaan, produksi, pengolahan, distribusi, hingga ekspor – dalam satu sistem terintegrasi.

Edward menyebut bahwa kelemahan utama terletak pada pembiayaan.

Petani belum banyak yang tersentuh kredit pertanian maupun teknologi modern. Karena itu, kolaborasi lintas sektor menjadi mutlak.

BACA JUGA:Pererat Sinergitas di Hari Bhayangkara ke-79, Kapolres Musi Rawas Gelar Kopi Darat Bersama Media

BACA JUGA:Respon Herman Deru Saat Hadiri Grand Opening Cabang Baru Kedai Kopi Rumah Loer

Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua Dewan Komisioner OJK RI Mahendra Siregar, yang menyampaikan bahwa Closed Loop bukan sekadar konsep, melainkan sudah mulai dipraktekkan di sejumlah daerah, termasuk Sumsel.

“Kita sudah melihat kemajuan: penyaluran kredit usaha, asuransi panen, dan kredit alsintan. Kita ingin memastikan semuanya berkelanjutan dan konsisten,” ujar Mahendra.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait