Banner Honda PCX

400 Guru BK DKI Jakarta Dibekali Densus 88 untuk Perkuat Sekolah Aman dari Kekerasan dan Paham Radikal

400 Guru BK DKI Jakarta Dibekali Densus 88 untuk Perkuat Sekolah Aman dari Kekerasan dan Paham Radikal

400 Guru BK DKI Jakarta Dibekali Densus 88 untuk Perkuat Sekolah Aman dari Kekerasan dan Paham Radikal-Humas Polda Sumsel-

PALPRES.COM - Densus 88 AT Polri bersama Dinas Pendidikan DKI Jakarta menyelenggarakan kegiatan penguatan kapasitas bagi 400 Guru Bimbingan Konseling (BK) SD, SMP, dan SMA/SMK se-Provinsi DKI Jakarta.

Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat peran sekolah sebagai lingkungan aman dan bebas dari kekerasan maupun paparan paham radikal.

"Sekolah perlu menjadi benteng nilai kebangsaan dengan memastikan seluruh warganya—guru, tenaga kependidikan, dan peserta didik—berperan aktif menjaga lingkungan belajar dari pengaruh intoleransi, kekerasan, serta konten negatif digital," kata Dr. Nahdiana, S.Pd., M.Pd., Kadisdik Prov. DKI Jakarta.

Direktur Pencegahan Densus 88 AT Polri yang diwakilkan oleh Kombespol Moh Dofir, S.Ag., M.H., sebagai Kasubdit Kontra Ideologi Ditcegah Densus 88 AT Polri, menegaskan bahwa perundungan (bullying) tidak boleh lagi dianggap masalah ringan.

BACA JUGA:Masyarakat Makin Nyaman Urus SKCK, Survei 2025 Tunjukkan Kepuasan Terus Naik

BACA JUGA:Korpri Polda Sumsel Gelar Donor Darah, Wujud Kepedulian dalam HUT ke-54

"Bullying, trauma, dan kerentanan ekstremisme harus ditangani sejak dini," ujarnya.

Dr. Naomi Soetikno, S.Psi., M.Pd., Psikolog, menekankan bahwa memahami dinamika psikologis anak adalah fondasi penting dalam menangani kerentanan yang berpotensi dimanfaatkan kelompok radikal.

"Guru BK diharapkan mampu menjadi early detector terhadap kondisi psikologis siswa," katanya.

Prima Dea Pangestu, M.Pd., perwakilan kementerian PPPA, menegaskan bahwa guru BK memegang peran krusial sebagai garda terdepan dalam perlindungan anak, pencegahan eksploitasi, serta penguatan sikap moderasi beragama di lingkungan sekolah.

BACA JUGA:Wakapolda Sumsel Pimpin Upacara Hari Pahlawan di Polda Sumsel

BACA JUGA:Antisipasi Cuaca Ekstrem, Polda Sumsel Tegaskan Kesiapan Personel dan Sarpras

Solahudin, Akademisi & Peneliti jaringan Teror, menyoroti bahwa anak-anak saat ini hidup dalam dua dunia sekaligus fisik dan virtual di mana dunia virtual menyimpan ancaman yang lebih sulit dilihat oleh orang tua maupun guru.

Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat sekolah sebagai ruang aman dan bebas ekstremisme, serta meningkatkan kemampuan guru BK dalam mendeteksi dini dan mencegah kekerasan dan radikalisme di lingkungan pendidikan. ***

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: