Honda

Inilah Proyek Fasilitas Angkutan Batu Bara Garapan PT Bukit Asam dan PT KAI, Tingkatkan Kapasitas 20 Juta Ton

Inilah Proyek Fasilitas Angkutan Batu Bara Garapan PT Bukit Asam dan PT KAI, Tingkatkan Kapasitas 20 Juta Ton

Ilustrasi fasilitas angkutan batu bara garapan PT Bukit Asam dan PT KAI-pixabay-

PALPRES.COM - Pada 30 Desember 2023 lalu, PT Bukit Asam Tbk melaksanakan groundbreaking proyek duetnya bersama PT Kereta Api Indonesia (KAI).

Kolaborasi proyek antara PT Bukit Asam dan KAI ini mencakup pembangunan fasilitas rangkaian penanganan batu bara dengan moda transportasi kereta api dalam proses angkutnya.

Tanjung Enim dan Keramasan adalah dua daerah di Sumatera Selatan yang bakal terhubung dengan jalur kereta api batu bara tersebut.

Dimulainya pembangunan proyek ini, perusahaan tambang ini sekarang tercatat memiliki tiga relasi jalur cepat yang difungsikan sebagai pengangkut komoditasnya.

BACA JUGA:Jalan Tol di Jawa Barat Senilai Rp56,2 Triliun Siap Dibangun? Tapi Pembebasan Lahannya Baru Rampung 30 Persen

Jalur angkut seluruhnya bermula dari Tanjung Enim dan tiga lokasi yang terhubung meliputi Keramasan, Kertapati dan Tarahan.

Dalam proses angkut hasil tambangnya, PT Bukit Asam bekerjasama dengan PT KAI untuk menggunakan sarana dan prasarana milik perusahaan perkeretaapian tersebut.

Proyek ini juga diharapkan dapat menefisiensikan biaya angkut sekaligus melejitkan pendapatan melalui penambahan daya kapasitas angkut batu bara.

Apabila fasilitas angkutan batu bara Tanjung Enim - Keramasan terealisasi, kedepannya akan ada tambahan kapasitas daya angkut hingga 20 juta ton pertahunnya.

BACA JUGA:Harus Cobain! Ini 5 Wisata Kuliner Legendaris di Jambi, Sajikan Beragam Menu Rumahan yang Nikmat

Melihat dari catatan laporan keuangan Kuartal III tahun 2023, pengeluaran perusahaan tampak membengkak Rp4,6 triliun dalam setahun terakhir.

Dimana tahun sebelumnya, beban biaya produksi perusahaan hanya sebesar Rp17,19 triliun, namun pada Kuartal III 2023 pengeluaran meningkat menjadi Rp21,83 triliun.

Sedangkan pendapatan tahun sebelumnya sempat mencapai Rp31,07 triliun, sedangkan periode selanjutnya menyusut di angka Rp27,73 triliun.

Dengan penambahan fasilitas angkutan batu bara yang mengandalkan moda transportasi kereta api menjadi langkah strategis perusahaan dalam memantik kapasitas produksi sekaligus memangkas biaya transportasi.

BACA JUGA:Cara Memutihkan Wajah dengan Minyak Zaitun, Simpel dan Murah Meriah Auto Wajah Cerah

Manajemen PT Bukit Asam juga mengungkapkan bahwa proyek ini dipandang strategis mengingat urgensi perusahaan dalam mengelola potensi cadangan dan sumber daya batu bara yang dimiliknya.

Perusahaan tambang PT Bukit Asam ini tercatat memiliki sumber daya 5,85 miliar ton batu bara dan juga menyimpan cadangan 2,02 miliar ton batu bara.

Kereta api menjadi pilihan utama trabsportasi angkut hasil tambang perusahaan, lantaran biaya dan kapasitas daya angkut lebih mengutungkan daripada menggunakan angkutan truk.

Misalnya, jika biasanya perusahaan menggunakan 2 truk kontainer untuk mengangkut 50 ton batu bara.

BACA JUGA:Ini 44 Bank Penyalur KUR yang Resmi Kerjasama dengan Pemerintah, Jangan ke Tempat Lain Ya!

Maka dengan adanya gerbong berkapasitas serupa bakal terangkut dalam satu waktu.

Apabila ada 60 gerbong kereta api, artinya ada 3.000 ton dalam sekali angkut yang bisa dikirim ke lokasi tujuan.

Hal ini menyebabkan kebutuhan biaya angkut 20 truk dapat terpangka dengan adanya kereta api yang bisa membawa hasil produksi dalam kapasitas yang cukup banyak.

Diketahui, bakal ada tiga fasilitas penanganan batu bara yang akan dibangun PT Bukit Asam bersama PT KAI.

BACA JUGA:Wow! Jokowi Bagikan 2.000 Sertifikat Hasil PTSL di Cilacap

Pertama dua train loading station beserta rail troopnya dengan kapasitas masing-masing 3.000 ton per jam.

Sebelum batu bara dikirim ke lokasi selanjutnya, maka hasil komoditas akan ditampung terlebih dahulu di fasilitas ini.

Kedua dua line conveyor system yang masing-masing berukuran 13 dan 17 kilometer.

Dengan adanya jalur ini hasil tambang dapat diangkut dari satu titik ke titik-titik selanjutnya.

BACA JUGA:SIMAK, 2 Perubahan Periode Penyaluran PKH dan BPNT yang Berlaku Tahun 2024

Dan terakhir tiga dump hopper yang diproyeksikan bakal muat truk berkapasitas 60 ton dan 100 ton.

Selain itu, PT KAI juga diketahui akan menyiapkan sarana prasarana moda transportasinya dan membangun fasilitas dermaga di Keramasan melalui PT Kereta Api Logistik (Kalog).

Fasilitas ini membuat pasokan tambang akan lebih terjamin untuk ketahanan energi nasional dan semakin efisien dari segi biaya dan waktunya. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: