Honda

8 Prosesi Pernikahan Adat Palembang, Warisan Budaya yang Harus Dilestarikan

8 Prosesi Pernikahan Adat Palembang, Warisan Budaya yang Harus Dilestarikan

8 Prosesi Pernikahan Adat Palembang, Warisan Budaya yang Harus Dilestarkan-youtube maharagung.organizer-

PALPRES.COM – Rangkaian pernikahan adat biasanya memiliki prosesi yang panjang dan penuh aturan.

Begitu pula dengan prosesi pernikahan adat Palembang.

Segala rangkaian prosesi pra hingga pernikahan adat Palembang mengandung banyak keunikan yang tak dimiliki oleh tradisi budaya lain.

Adat pernikahan Palembang pun hingga kini masih begitu kental dengan nuansa kesultanan. 

Berikut 8 rangkaian pernikahan adat Palembang yang harus kamu tau:

BACA JUGA:Kamu Wajib Tahu, Ini 15 Aksesoris Pernikahan Adat Palembang Beserta Filosofinya

BACA JUGA:Serba Mewah! Ini 7 Pakaian Adat Sumatera Selatan, Aksesorisnya Super Elegan

1. Madik 

Prosesi pertama pada pernikahan adat Palembang adalah tahap pendekatan atau disebut dengan Madik.

Pada tahap ini, pihak keluarga pria akan mengutus seseorang untuk mengetahui bibit, bebet, dan bobot sang wanita, juga memastikan sang wanita belum menjadi tunangan atau calon istri orang lain. 

Namun seiring perkembangan zaman, prosesi Madik ini tidak lagi dilakukan karena jangankan sebelum menikah, tahap ini sudah pasti dilakukan oleh kedua belah pihak sebelum berpacaran. 

Tidak seperti zaman dahulu yang kental akan perjodohan.

BACA JUGA:Penuh Kemewahan! Ini 6 Pakaian Adat Sumatera Selatan, Pancarkan Aura Bagai Raja dan Ratu

BACA JUGA:Tak Hanya Sekedar Hunian, Ini 6 Rumah Adat Tradisional Sematera Selatan, yang Belum Banyak Orang Tau

2. Menyengguk

Pada prosesi pernikahan adat Palembang selanjutnya adalah menyengguk. Tahap ini dilakukan setelah Madik terlaksana. 

Istilahnya seperti "memasang pagar" atau mengikat. Menyengguk ini menjadi bentuk tanda keseriusan calon pengantin pria. 

Tujuan dari tahap ini agar sang gadis tidak dapat diganggu oleh senggung (semacam hewan musang) atau tidak diganggu oleh laki-laki lain.

Keluarga laki-laki akan datang mengirimkan utusan ke rumah sang gadis sambil membawa tenong/sangkek. 

Sebuah anyaman bambu yang berbentuk bulat atau persegi empat dan dibungkus dengan kain batik bersulam benang emas.

BACA JUGA:5 Alat Musik Khas Sumatera Selatan, Nomor 2 Populer Dikalangan Warga Lokal Palembang

BACA JUGA:Alat Musik Tradisional Ini Tetap Eksis di Sumatera Selatan, Sudah Berusia 3.000, Pengusir Sepi, Ini Namanya?

3. Berasan

Adalah musyawarah kedua belah pihak keluarga besar calon mempelai. 

Pada pertemuan ini akan diputuskan persyaratan pernikahan baik secara adat maupun secara agama, serta tahap prosesi adat selanjutnya. 

Syarat pernikahan secara agama adalah penentuan mahar atau mas kawin.

Sementara persyaratan pernikahan secara adat dilaksanakan sesuai kesepakatan. 

Apakah Adat Berangkat Tigo Turun, Adat Berangkat Duo Penyeneng, Adat Berangkat Adat Mudo, Adat Tebas, atau Adat Buntel Kadut. 

Masing-masing memiliki persyaratan yang berbeda.

BACA JUGA:Mirip Cerita Legenda Jaka Tarub, Inilah 3 Cerita Rakyat Paling Melegenda di Sumatera Selatan, Apa Saja?

BACA JUGA:Mengenal Serunting Sakti, Cerita Legenda dari Sumatera Selatan Punya Kesaktian Mandraguna, Ini Buktinya?

4. Mutuske Kato

Pada tahap ini, keluarga memutuskan kapan prosesi-prosesi selanjutnya akan dilangsungkan. 

Pihak keluarga laki-laki membawa tujuh tenong berisi gula pasir, tepung terigu, telur itik, emping, pisang, dan buah-buahan.

Beberapa perlengkapan lain yang perlu dibawa adalah persyaratan secara adat yang perlu dipenuhi.

Saat menjelang pulang, tenong dikembalikan dalam keadaan terisi aneka jajanan khas Palembang.

 

5. Ngeterke Belanjo

Prosesi adat Palembang berikutnya yakni Nganterke Belanjo. 

Tahap ini mirip dengan adat pernikahan Jawa yang dilaksanakan sebelum akad nikah. 

Prosesi yang lebih banyak dilakukan oleh kaum wanita, sedangkan kaum pria hanya mengiringi saja.

Uang belanja atau duit belanjo akan dimasukkan ke dalam ponjen warna kuning dilengkapi 12 nampan pengiring kebutuhan pesta.

BACA JUGA:Mengenal 5 Tradisi Adat di Sumatera Selatan yang Mulai Terlupakan, Generasi Z Wajib Tahu!

6. Persiapan Menjelang Akad Nikah

Menjelang akad nikah, biasanya ada beberapa ritual yang dilakukan calon mempelai wanita yang dipercaya berkhasiat untuk kesehatan dan kecantikan. 

Contohnya: Betangas, Bebedak, Bepacar.

 

7. Upacara Akad Nikah

Sesuai tradisi, bila akad nikah berlangsung sebelum acara munggah maka terlebih dahulu utusan calon pengantin perempuan akan melakukan acara nganterke keris ke rumah calon pengantin laki-laki.

 

8. Munggah

Munggah merupakan puncak acara dari prosesi pernikahan adat Palembang.

Acara ini biasanya digelar di rumah mempelai wanita.

Acara munggah di nikah adat Palembang dimulai dengan penyambutan calon mempelai pria bersama rombongannya. 

Mereka membawa berbagai seserahan dan hantaran yang berisi tiga set kain songket, kaon batik Palembang, kosmetik, buah-buahan, kain jumputan, hasil bumi, uang, dan perhiasan. 

Kedatangan mereka ini akan diiringi oleh bunyi rebana.

Setibanya di rumah mempelai perempuan, ibu dari pengantin wanita akan membalutkan selembar kain songket motif lepus ke punggung mempelai pria. 

Lalu ia akan menariknya menuju kamar mempelai perempuan atau yang disebut dengan gendong anak mantu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: