Nasib Proyek Tol Baru di Banten, Bukan Hanya Dana Rp5 Triliun, Tapi Masalahnya Ada di Bagian Ini

PALPRES.COM - Megaproyek jalan tol penghubung Serang dan Panimbang di Banten terus digesa.

Sejumlah permasalahan besar juga terus membayang-bayangi proses pembangunan megaproyek jalan tol baru di Banten ini.

Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasioal (BPJN) Wahyu Supriyo Winursero di daerah lokasi pembangunan juga secara gamblang mengungkap kendalanya.

Wahyu menuturkan tantangan megaproyek jalan tol di Serang Banten ini cukup beragam.

BACA JUGA:DPRD Sumsel Beri Rekomendasi Atas LKJP Gubernur Sumsel TA 2023, Bahan Evaluasi Pemprov Sumsel

Mulai dari permasalahan klasik mengenai pembebasan lahan hingga permasalahan dana investasi pembangunan jalan tol baru ini.

Sebelumnya, proyek jalur darat ini juga sempat terganjal proses pembangunannya selama hampir 2 tahun.

Penyebabnya yakni pembiayaan kontruksi yang masih kurang Rp5 triliun serta masih menunggu persetujuan dana pinjaman bank asing.

Terlebih, bank asing yang dimaksud yakni Cexim yang merupakan investor dari perbankan pemerintah RRC atau China.

BACA JUGA:Megahnya Wacana Tol Kediri Tulungagung Sepanjang 44,17 KM, Tapi Lahannya...

Dimana megaproyek jalan tol baru di Banten ini mendapatkan pembiayaan dari Bank Cexim.

Wahyu membeberkan, tantangan pertama megaproyek di Banten yakni persetujuan agreement dari salah satu bentuk loan Cexim atau China.

Tak disangka-sangka, ada kendala besar lain yang cukup mengganggu proses pembangunan jalur bebas hambatan di Banten tersebut.

Ternyata lokasi garapan megaproyek jalan tol di Banten memiliki jenis lahan yang rentan menurut Kementerian PUPR.

BACA JUGA:5 Tempat Main Badminton Fasilitas Lengkap di Palembang, Nomor 2 Dilengkapi Tempat Bermain Anak

BACA JUGA:10 Khasiat Batu Akik Solar 2024, Dapat Taklukan Gadis Impian Hanya dengan Sekali Pandang

Ditemukan lapisan tanah clay shale yang disebut mampu menyebabkan struktur tanah menjadi lunak di lokasi garapan.

Sebab itulah, pihak pembangun jalan tol di Banten perlu menyusun strategi desain yang paling tepat agar jalur tetap aman dilalui.

Pihaknya memastikan bahwa kelanjutan penyesuaian desain telah memasuki tahap akhir dan nantinya dipastikan aman dilalui kendaraan.

Sebagai penjelasan, lapisan tanah clay shale merupakan timbunan berbentuk lempung yang membuat sifat struktur tanah menjadi lemah.

BACA JUGA:4 Tempat Wisata Edukatif di Palembang, Sering Jadi Destinasi Study Tour Sekolah dan Organisasi

BACA JUGA:Lowongan Kerja: BUMN PT Telkom Indonesia Mengajak Bergabung bagi Lulusan SMA SMK D3 S1 Ini Syaratnya

Karena itulah perlu strategi khusus untuk mengatasi tantangan tanah yang nantinya dijadikan landasan untuk jalan tol tersebut.

Meskipun demikian, ada kabar baik bahwa lapisan tanah clay shale hanya ditemukan di beberapa bagian tertentu saja.

Artinya, kondisi tanah tersebut tidak menyebar di seluruh bagian, hanya sekitar 5 kilometer dari total panjangnya.

Metode penanganan yang akan dilakukan untuk menguatkan struktur tanah clay shale ini tak sekedar melapisinya dengan struktur yang kuat.

BACA JUGA:Mau Les Bahasa Inggris? Ini 5 Tempat Kursus Bahasa Inggris Terbaik di Kota Palembang! Auto Jago!

Tetapi juga diharapkan pembangunan jalan tol di Serang Banten ini tak merusak alam yang telah ada sebelumnya.

Informasi lainnya, tanah jenis ini pernah ditemukan pada tebing Jalan Tol Bawen - Semarang.

Proses pembangunan jalan tol dengan lahan jenis ini juga cukup membutuhkan waktu, sebab butuh kehati-hatian dan struktur material yang harus matang.

Dalam pembangunannya sangat diperlukan penelitian lebih lanjut untuk perbaikan tanah di lokasi.

BACA JUGA:5 Toko Komputer Terlengkap di Kota Palembang, Catat Alamatnya Sekarang

BACA JUGA:INFO PENTING! Pelajar Di Sumatera Selatan Wajib Tahu, 7 Negara yang Bagikan Kamu Beasiswa Di Luar Neger

Demikian informasi mengenai sederetan kendala yang dihadapi megaproyek jalan tol di Banten yang diproyeksikan bakal tuntas di tahun 2024.

Sumber: