Etnis Musi Dalam Dominasi Sosio Cultular & Politik di Sumsel

Minggu 29-05-2022,22:41 WIB
Editor : redaksi 2

Saya sepakat dengan jalan pikiran Dr Andi Mirza Ronda Dosen di Univesitas Sahid Jakarta Bahwasah nya Politik identitas Menjadi semacam penghambat sirkulasi demokrasi bukan berarti demokrasi itu tidak berjalan tetapi agak lamban bila hanya menekan kan pada sisi ke etnisan saja karna ada rasa superioritas yang terkadang menjadi kan lengah atau menimbulakan Revality Negatif Misal nya kita melihat kilas sejarah indonesia yang terjadi di beberapa daerah yang terjadi karna konflik horizon yang mengerucut atas stigma Sara seperti Ambon poso sambas madura dan di beberapa daerah lainya pasca reformasi Terlepas dari berjalan nya sebuah Teori Agenda Setting pada kejadian di beberapa daerah tersebut artinya begitu rawan politik identitas tersebut untuk di manfaat kan oleh pemilik kepentingan Bila kita kembali ke Sumatra selatan yang merupakan Provinsi dengan peringkat ke 6 yang memiliki Capaian Indikator pembangunan Data SIMREG 2020 dari 34 provinsi yang ada di indonesia sangat elok dan pantas bila Herman Deru dan mawardi yahya sebagai Gubernur dan wakil Gubernur Sumatra selatan Menggaung kan hal itu dan salah satu tolok ukur nya ialah Sosio Cultural budaya etnisitas yang ada Dari semua itu Penulis juga mencoba mengutip sebuah Mukadimah sederhana dari tulisan tinta Dosen Komunikasi Politik pada Prodi KPI Komunikasi Penyiaran Islam STAI Lubuk Linggau Wawan sopiyan M I kom yang melihat Hal itu sebagai barometer sosio cultural dalam sebuah eskalasi Wawan juga mengurai kan dalam skema komunikasi antar budaya setiap etnis tidak pernah meninggal kan etnisitas nya termasuk bahasa sehari hari Seperti Suku Melayu Musi yang menuturkan Bahasa Musi atau disebut juga dengan Bahasa Melayu Sekayu yang merupakan salah satu rumpun bahasa Melayu dengan ragam dialek e seperti dalam ucapan ember Populasi Suku Musi terkonsentrasi di Kabupaten Musi Banyuasin tetapi juga tersebar hingga di tepian Sungai Musi di Kabupaten Musi Rawas sebagian daerah Kabupaten Banyuasin di sebagian wilayah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir dan secara signifikan di Lubuklinggau ada juga perantauan di Kota Palembang terutama di wilayah km 5 km 12 Palembang dan juga menyebar ke provinsi Bengkulu Jambi dan Lampung serta ke seluruh wilayah Indonesia terutama Pulau Jawa Orang Musi memiliki peran yang cukup dominan dalam sosial dan politik di Provinsi Sumatra Selatan Menurut Alumni Pasca Fisip UNIB tersebut Daerah dengan populasi signifikan Musi Rawas 127 000 30 Musi Banyuasin 390 000 62 Banyuasin 153 000 19 Palembang 236 000 13 Lubuklinggau 55 000 23 PALI 92 000 48 Dan di daerah Sumsel lainnya 170 000 serta daerah luar Sumsel 210 000 Secara Populasi Di sisi lain juga suku Musi berkerabat dekat dengan suku Lembak Rawas Pasemah dan Melayu serta Palembang Secara ke bahasaan atau dialek Komunikasi sehari hari bahasa Musi mirip dengan bahasa Betawi dan Melayu Sambas dengan akhiran E taling Contoh Mau kemana kamu Artinya Nak kemane nga Aku mau ke kebun Artinya Ku nak ke ume Sekarang banyak orang yang menanam karet Artinya Mikak ahai banyak niaa Wang nanam para Lalu penulis ingin mengajak untuk melihat semiotik uraian di atas ada langkah Sosio Cuktural secara politik andai menggunakan Idiom Talk Experimen dengan menghitung angka juga untuk Etnis Komering dan etnis Jeme lahat dan lainya Mungkin perkawinan silang bisa terjadi untuk Sumatra selatan yang semakin maju tentu nya lamaran poltik secara etnisitas pun perlu di komunikan lebih lanjut Dan dari uraian singkat ini mungkin beberapa hal bisa menjadi Hipotesa pembaca yang budiman Penulis adalah Mukhlis Muhammad Isa Dosen Komunikasi Politik STAI Lubuk Linggau amp tercatat sebagai Mahasiswa Program Doktoral Pada Univeristas Sahid Jakarta

Tags :
Kategori :

Terkait