LAHAT, PALPRES.COM- Petani di Desa Pulau Panggung, Kecamatan Tanjung Sakti Pumi, Kabupaten Lahat memodifikasi motor menjadi sarana angkutan di areal persawahan untuk mengatasi masalah transportasi, terutama saat musim panen.
Sebelumnya, membawa gabah hasil panen kerap menjadi kendala bagi petani apalagi di saat musim hujan seperti sekarang ini.
Jok dan ban motor yang didesain khusus untuk menghadapi kondisi medan yang becek dan berlumpur, menjadi pengganti kuda yang menjadi alat transportasi selama puluhan tahun terakhir ini.
Para petani, mengaku dengan motor modifikasi yang kerap disebut motor taksi ini, mampu meraup hingga Rp5 juta per musim panen.
BACA JUGA:Menkes Budi Datangi Dua Posyandu di Ogan Ilir, Ada Apa ya?
Heru (36), salah satu petani yang menjadi buruh angkut gabah, mengaku mampu mengangkut hingga 100 karung gabah per hari tergantung jarak dan kondisi medannya.
“Tarif bervariasi Rp 5.000 hingga Rp 15.000 tergantung jarak dan medannya,” jelasnya, Rabu (27/7/2022).
Dengan tarif itu, sambung dirinya, sebagai buruh angkut gabah ini, mampu meraup pendapatan hingga ratusan ribu rupiah per hari. Setiap musim umumnya mampu meraup pendapatan hingga Rp 5 juta.
"Para buruh gabah harus berjibaku menaklukkan medan licin dan berlumpur di tengah sawah. Jadi bagi kami musim panen adalah bulan berkah bagi mereka. Pasalnya pendapatan mereka bisa berkali lipat dibanding menjadi tukang ojek," pungkas Heru.