INDRALAYA, PALPRES.COM - Kendaraan yang melewati jalur tol palindra sejak 5 Agustus mulai dialihkan, tepatnya di jalur KM 17+100.
Menurut Branch Manager Jalan Tol Palindra Taufiq Hidayat, pengalihan jalur ini dalam rangka mensukseskan pembangunan proyek Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Tol Indralaya-Prabumulih, yang terkoneksi alias terhubung dengan ruas jalan Tol Palindra.
"Untuk diketahui pengalihan jalur ini, dalam rangka mensukseskan pembangunan Proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Ruas Tol Indralaya-Prabumulih yang terhubung dengan rus Tol Palindra. Selain itu untuk menghubungkan dengan ruas Indraprabu, karena ada pekerjaan proyek pembangunan yang terus berjalan," terangnya.
Pengalihan jalur tersebut lanjut Taufiq Hidayat, direncanakan hingga akhir tahun 2022 sampai dengan ruas Indraprabu beroperasi.
BACA JUGA:Dukung Penghijauan, BCA dan Hutama Karya Tanam 100 Bibit Pohon di Ruas Tol
Dikatakan Taufiq Hidayat, meski dilakukan pengalihan jalur di Km 17+100, namun kendaraan akan tetap keluar menuju gerbang Indralaya. "Kendaraan yang datang dari arah Palembang, tetap keluarnya pada gerbang Indralaya, tidak berubah," tukasnya.
Sebelumnya, anggota Komisi V DPR RI, H Eddy Santana Putra (ESP) membahas soal Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) dan pentingnya pengusaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) saat membuka kongres XX IPNU se Sumatera di Hotel Dewinda, belum lama ini.
Menurut politisi Partai Gerindra ini, JTTS merupakannsalah satu prioritas infrastruktur proyek pemerintah yang perlu dibangun, karena akan memberikan manfaat bagi masyarakat dan mendorong pemerataan pertumbuhan ekonomi, khususnya di wilayah Sumatera.
"JJTS dibangun sejak tahun 2015, direncanakan akan terbangun 2.921 km, yang membentang hingga sumatera dengan niai investansi 538 triliyun," ungkapnya.
BACA JUGA:Bangun Exit Tol Terkendala Pembebasan Lahan, Dinas PUPR Lubuklinggau Tunggu Anggaran Pusat
Mantan Wali Kota Palembang ini memaparkan, kehadiran JTTS dapat menciptakan konektiitas sebanyak mngkin kota, kabupaten dan provinsi di Sumatera.
Sehingga menciptakan pertumbuhan bagi darah-daerah baru, membuka sentra-sentra ekonomi baru yang dapat terbangun dari kawasan industri serta mampu menjadi akses utama dalam menghubungkan berbagai provinsi di Sumatera.
"Percepatan pembagunan jalan tol Sumsel drmi peningkatan Ekonomi Kerakyatan Menuju Indonesia Emas 2045," tukasnya.
Eddy Santana Putra menjelaskan, pilar menuju mewujudkan Indonesia Emas 2045, yaitu Pembangunan manusia dan penguaaaan IPTEK, pembanguan ekonomi berkelanjutan.
BACA JUGA:Arus Balik di Tol Palindra Justru Turun