MUBA, PALPRES.COM- Kasus stunting atau gizi buruk di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) menjadi fokus Pj Bupati Musi Banyuasin H Apriyadi untuk terus ditangani dan memaksimalkan pencegahannya.
Bahkan, berbagai program mulai dari penanganan hingga pencegahan terus dilakukan Pemkab Muba dengan melibatkan berbagai stakeholder.
Hal ini juga diakui Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sumsel, Medi Heryanto MH saat audiensi dengan Pj Bupati Muba H Apriyadi, Kamis 1 September 2022 di Ruang Audiensi Bupati Muba.
"Trend kasus stunting di Muba ini kita pantau terus menurun, ini harus terus dikawal dan dimaksimalkan," ucap Kepala Perwakilan BKKBN Sumsel Medi Heryanto MH.
Ia mengaku, ke depan Kabupaten Muba akan lebih fokus dengan pencegahan penambahan kasus stunting dengan mencanangkan berbagai program yang telah disiapkan.
"Pendampingan akan prioritas dilakukan ke depan, sehingga zero penambahan kasus stunting dapat terealisasi di tahun 2024," ujar pria yang juga merupakan putra daerah Bailangu Muba itu.
Medi merinci, pihaknya juga menyarankan agar warga masyarakat untuk rutin memeriksa kesehatan anak ke posyandu.
"Selain itu pula mencanangkan program bapak dan bunda asuh dari anak yang beresiko stunting," ulasnya.
Sementara itu, Pj Bupati Muba H Apriyadi pihaknya saat ini terus menggenjot program penanganan serta pencegahan kasus stunting dengan melibatkan berbagai pihak terutama TP PKK dan jajaran anggota Kodim Muba.
"Stunting menjadi prioritas, dan kita terus bekerja melakukan penanganan serta pencegahan kasus stunting di Muba," tegasnya.
Ia menambahkan, kasus stunting juga merupakan PR besar-nya untuk terus ditangani dan ditekan kasusnya agar tidak terus bertambah.
"Kita terus berharap agar program-program yang kita jalankan dalam penanganan stunting bisa tepat sasaran dan nyata hasilnya," tandasnya.MUH