PALEMBANG, PALPRES.COM – Seorang ibu bernama Soimah, yang jurnalis di Kota Palembang, datang menemui pengacara kondang Hotman Paris Hutapea, Minggu, 4 September 2022.
Advokat nyentrik ini sedang berada di Palembang untuk menangani kasus pemukulan seorang wanita oleh oknum anggota DPRD Palembang.
Soimah mengadukan peristiwa yang menimpa anaknya, yang tewas mengenaskan.
Diduga, anaknya ini mendapat tindak kekerasan di sebuah pondok pesantren ternama di Ponorogo, Jawa Timur.
BACA JUGA:Hotman Paris Temui Korban Pemukulan Oknum Anggota DPRD Palembang
Dilansir dari video IG Hotmanparisofficial, Minggu, 4 September 2022, Soimah menceritakan kisahnya sambil menangis tersedu.
Sesekali tampak Hotman Paris menimpali ceritanya.
“Hallo Bapak Kapolda Jawa Timur, di sini ada seorang ibu bertemu Hotman di Palembang. Katanya anaknya meninggal di ponpes G diduga tindak kekerasan. Belum tahu siapa pelakunya. Atas nama Albar Mahdi yang sudah dikubur,” kata Hotman.
“Kita tidak menuduh siapa pelakunya. Tapi meninggalnya di pesantren G. Oke, Bapak Kapolda Jawa Timur. Mohon segera dilakukan penyelidikan atas meninggalnya anak Ibu Soimah, usia 17 tahun. Dan saya melihat fotonya itu sangat mengerikan ya. Diduga korban penganiayaan atau kekerasan. Mohon Bapak Kapolda Jawa Timur, ini dugaan tindakan kekerasan usia 17 tahun. Kita tidak tahu siapa pelakunya. Salam Hotman Paris 911,” ujar Hotman lagi.
Sementara itu, Soimah mengatakan, putranya bernama Albar Mahdi, siswa kelas 5 Ponpes ternama di Ponorogo asal Palembang.
Ia memohon kepada semua pihak untuk membantunya mendapatkan keadilan atas kematian tidak wajar putranya.
“Saya, sungguh miris, tragis dan menyakitkan hati saya dan keluarga. Tidak ada kabar sakit atau apapun itu dari anak saya, tiba-tiba dapat kabar dari pengasuh Ponpes G, (anak saya) telah meninggal dunia pada Senin, 22 Agustus 2022 pukul 10.20. Padahal di surat keterangan yang kami terima, meninggal pukul 06.45 WIB. Ini ada apa. Rentang waktu itu menjadi pertanyaan keluarga kami,” ujar Soimah.
Ia melanjutkan, lantaran mendengar berita tersebut, dirinya sekeluarga mengalami syok dan tidak bisa berpikir apa-apa.
“Yang kami harap (kala itu) adalah kedatangan ananda ke Palembang, meskipun hanya tinggal mayat. Akhirnya, almarhum tiba di Palembang pada Selasa siang, 23 Agustus 2022. Diantar oleh pihak ponpes. Dipimpin Ustaz A. Itupun saya tidak tahu siapa Ustaz A itu, hanya sebagai perwakilan,” ucapnya.
Menurutnya, di hadapan pelayat yang datang ke rumahnya, ustaz menyampaikan kronologi kejadian.