Jadi, lanjut Eko, dihitung kerugian secara kasar 1 hektar bisa menghasilkan 4,5 ton gabah kering, jika dikonversi menjadi beras menghasilkan 2,9 ton.
"Dataran rendah ini yang menjadi persoalan, karena ketika banjir, untuk menunggu surut kembali tidak cukup waktu sehari.
Ini saja sudah delapan hari,"jelasnya.