Orasi Penolakan Perluasan RS AK Gani dan Lift Jembatan Ampera ‘Jika Ada yang Rusak BKB-Ku, Lawanlah!’

Kamis 01-12-2022,17:18 WIB
Reporter : Trisno Rusli
Editor : Trisno Rusli

PALEMBANG, PALPRES.COM – Aksi penolakan penolakan perluasan RS AK Gani dan pemasangan lift Jembatan Ampera hingga kini masih berlangsung.

Mahasiswa yang tergabung ke dalam Aliansi Mahasiswa Penyelamat BKB dan Jembatan Ampera melaksanakan aksi tolak tersebut.

Aksi ini dilakukan baik RS AK Gani maupun pemasangan lift jembatan Ampera bakal merusak Cagar Budaya maupun Objek Diduga Cagar Budaya (ODCB).

Menariknya, aksi penolakan tersebut disertai dengan berbagai orasi dan pembacaan puisi.

BACA JUGA:Isu Perluasan RS AK Gani dan Lift Jembatan Ampera Mengemuka, Sejarawan Ini Bikin Puisi Menggetarkan Hati

Seperti orasi yang disampaikan Dedi IM Santun, orasi tersebut dia beri judul 'Jika Ada yang Rusak BKB-Ku, Lawanlah!'

Berikut isi lengkap isi orasi dari Dedi IM Santun:

Di tepian Musi. Aku Sultan Muhammad Bahauddin. Wujudkan keinginan Kakekku, Sultan Mahmud Badaruddin I Jayowikramo.

Bangunkan Kraton Kuto Besak. Untuk kebanggaan masyarakatku Palembang. Sekaligus persiapan melawan penjajah.

BACA JUGA:Giliran Mahasiswa Tolak Pemasangan Lift Jembatan Ampera, Tuntutannya Menohok Sekali!

Awalnya, 1792 ini kediaman keluarga kami. Dengan dinding tembok setebal 1,99 meter. Setinggi 9,99 meter. Pada masa ku nyaman dan aman mensejahterakan rakyatku dari sini.

Bersanding dengan Masjid Agung dan Kraton Kuto Kecik ciptaan Ayahku.

Benar dugaanku. Di masa anakku Sultan Mahmud Badaruddin II. Belanda petantang petenteng ingin kuasai Palembang. Anakku Sultan Mahmud Badaruddin II lawan mereka.

Dari Kraton Kuto Besak yang kokoh. Perlawanan sengit nan heroik. Syair Perang Menteng dibakarkan ke rakyatnya. Kemenangan gemilang dari Kraton Kuto Besak diperoleh. 1819 Belanda dipukul hingga Batavia.

BACA JUGA:Lift Jembatan Ampera Mulai Dipasang, Desember Uji Coba, Ubah 1 Lubang Paku Rusak Landmark Palembang

Dua tahun selanjutnya, Belanda ingin kuasai Palembang lagi. Perang memuncak selama tiga bulan Mei-Juli 1821.

Kategori :