MURATARA,PALPRES.COM- Selain menyalurkan hobi, anggota DPRD Kabupaten Muratara Suyadi berharap lahan perkebunan bawah merah miliknya menjadi area percontohan oleh pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab).
Suyadi menceritakan, pembukaan lahan bawang merah selain melakoni hobi dijadikan kebun percontohan.
Awal membuka lahan berjalan aman-aman saja, namun setelah umur satu bulan semua tanaman gagal panen.
"Diserang hama, perawatan kurang instensif sehingga semua tanaman mengalami kematian,"kata Suyadi, Jumat 30 Desember 2022.
BACA JUGA:Dilirik Investor, Muba Bakal Buka Perkebunan Tebu
Ia menjelaskan, kegagalan tersebut tidak hanya satu kali saja di alami. Sampai dua kali gagal.
"Saya dan teman teman petani sempat pesimis, namun saya yakin bisa menghasilkan bawang yang maksimal. Alhamdulillah panen yang ke tiga sangat maksimal,"katanya
Sambungannya, semua bawang merah gemuk, dalam satu rumpun 12 hingga 15 siung. Daunnya gemuk, hasilnya mencapai 15 ton.
Ia menjelaskan, pada panen ke empat tanaman dan hasil panen menunjukkan peningkatan.
"Artinya tani bawang merah ini sangat positif, maka tidak salah jika tani ini kita tekuni,"ajakannya.
BACA JUGA:Pj Bupati Apriyadi Lapor Progres Perkebunan di Muba Kepada Mentan RI
Disisi lain, Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Ade Meiri Siswi mengatakan pemerintah fokus empat komoditi yang menjadi jurus pemerintah daerah untuk basis ketahanan pangan dan gerakan Sumsel mandiri pangan (GSMP) yakni bawang merah, cabai merah, padi dan jagung.
Ade menyebutkan program nasional fokus lumbung pangan, propinsi sumsel fokus pada GSMP, sementara Kabupaten Muratara sendiri fokus pada empat komoditi untuk basis GSMP.
"Di Sumsel ada dua inovator yakni inovator UMKM dan inovator GSMP. Nah di Kabupaten Muratara sendiri sudah berjalan yakni bawang merah, hasilnya sangat positif,"katanya.
Pada 2022-2023 pemda Muratara akan memfokuskan kegiatan ketahanan pangan di empat komoditas unggulan.