PALEMBANG, PALPRES.COM – Kekhawatiran akan rawannya kawasan perairan Sungai Musi menjadi “jalan tol” bagi sindikat pengedar narkotika dan obat-obat berbahaya alias narkoba kembali mencuat.
Seperti mengemuka dalam Program Jumat Curhat yang digelar Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Selatan (Sumsel) di ruang rapat Musi lantai II Aula Kantor Pelindo Palembang, Jumat (30/12/2022).
Terpisah saat dimintai komentar, Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Selatan Muhammad Yansuri sangat menyetujui Program Jumat Curhat tersebut.
Hanya saja sambung Muhammad Yansuri, untuk menjegal peredaran narkotika dan obat-abat terlarang yang dimasukkan dari Pulau Jawa atau daerah lain, harus ada upaya antisipasi dari kawasan rawan yang disusupi para pengedar dari luar daerah.
BACA JUGA:Resmi Turun 3 Januari 2023, Harga Baru BBM Pertamax, Pertamax Turbo, Pertamina Dex dan Dexlite Terjun Bebas
"Artinya tidak cukup untuk curhat mendengar masukan dari masyarakat terkait bahayanya peredaran narkotika dan obat-obat terlarang," ungkap Muhammad Yansuri.
Muhammad Yansuri mengilustrasikan bagaimana kondisi transportasi di kawasan perairan Sungsang, dimana dia melihat speedboat yang jemput antar hingga ke ambang luar wilayah Sumatera Selatan.
Sebagai masyarakat biasa, Muhammad Yansuri sangat mencurigai situasi seperti itu.
Sebab di kawasan perairan Sungsang itu tidak terdapat pos Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) atau pos Kepolisian Air dan Udara (Polairud) Polda Sumsel.
BACA JUGA:Kapolda Sumsel Antar Mantan Wakapolda Irjen Pol Rudi Setiawan ke Bandara SMB II
"Kita bisa saja mencurigai adanya indikasi permainan cantik dari para pengedar untuk memasukkan narkoba dengan cara sembunyi-sembunyi melalui moda transportasi air speedboat," tutur Muhammad Yansuri.
Menurut Muhammad Yansuri, jangankan di kawasan zero pengawasan aparat di wilayah perairan, sedangkan di areal yang sangat rapat polisi dan petugas penegak hukum lainnya berkaitan pelarangan narkoba, para pengedar masih juga mampu berbuat.
"Apalagi kondisinya zero pengawasan pihak TNI Angkatan Laut dan polisi," tambah Muhammad Yansuri.
Untuk itu Muhammad Yansuri berharap agar situasi ini dapat diperhatikan pihak Polda Sumsel untuk membangun pos pengawasan, sehingga sulit bagi pengedar untuk memasarkan barang-barang haram tersebut.
Sementara sebelumnya, dalam acara Jumat Curhat di kantor Pelindo Palembang, Kapolda Sumsel Irjen Pol Albertus Rachmat Wibowo SIK berharap agar masyarakat bisa berpartisipasi untuk menangkal peredaran narkoba.