Kuntau Palembang Mulai Ditinggalkan, Simak Petuah Pesilat Fendi Aba

Kamis 05-01-2023,00:04 WIB
Reporter : anto narasoma
Editor : Iqbal DJ

"Saya sejak kecil sudah mengenal kuntau Palembang, karena saya memang menyenangi aktivitas seni budaya daerah ini, maka saya berusaha menguasai tiap gerakan serta strategi bertahan dan menyerang," urai Raden Arifin.

Makanya hingga saat ini ia tetap mempertahankan corak kuntau yang ia kuasai.

Dulu kenang Raden Arifin, banyak guru yang ia ikuti. 

Dari merekalah Raden Arifin menimba ilmu seni bela diri silat.

BACA JUGA:True Matte Bestie Ajak Sobat Bestie Emina Cobain Produk Terbaru

Misalnya dengan guru Mang Diding dan Mang Topa. 

"Kedua guru ini sangat detail jika mengajari kita berlatih," akunya.

Makanya, ketika memberi pelatihan kepada murid-muridnya, Raden Arifin selalu mengajarkan secara mendalam dari setiap gerakan, tangkisan, dan tendangan.

Raden Arifin juga selalu mencermati murid-muridnya yang berbakat. 

BACA JUGA:Curug Lantung, Air Terjun yang Tersembunyi di Rerimbunan Pohon Besar

Dengan murid-murid inilah kelak mampu melestarikan seni budaya (kuntau) asli wong Plembang.

Apakah ada pertarungan kuntau dengan senjata tajam? 

Dengan tegas, Raden Arifin mengatakan ada. 

"Saya selalu mengajarkan teknik permainan pedang kepada mereka yang sudah latihan lebih dari enam bulan," kata Raden Arifin.

BACA JUGA:Merayakan 365 hari pascamerger, IOH dan twimbit meluncurkan Hasil Riset Empowering Indonesia 2023

Dalam pencak silat Palembang, sambung Raden Arifin, akan ada kenaikan tingkat saat telah berlatih selama enam bulan.

Kategori :