Nyamuk DBD Tak Suka Tempat Kumuh, Malah Sukanya Tempat Ini!

Minggu 08-01-2023,19:01 WIB
Reporter : Hengki
Editor : Tom

Wajar Kecamatan Rupit paling tinggi, karena penduduk padat. 

Sementara yang kosong pemukiman warga tinggi, pemukiman masih biasa,"kata Sekretaris Dinkes Tasman Majid.

Tasman menyampaikan, pada awal 2023 ada dua kasus DBD di Desa Lesung Batu Muda, Kecamatan Rawas Ulu.

"Pasien dua tersebut masih di rawat di RSUD. 

BACA JUGA:Punya KIS Gratis? Kamu Berpeluang Dapat Bansos PKH Tahap 1 dan BPNT Januari 2023, Cek Disini

Tempat tinggal mereka di lakukan fogging,"jelasnya.

Sambungnya, Fogging tersebut atas permintaan desa. 

Permintaan tersebut sudah masuk pada 2022. 

“Awal ini baru kita lakukan,’’ ujarnya.

BACA JUGA:Daftarkan Balita Anda di Aplikasi Kemensos, Ada Dana PKH Rp3.000.000 dari Pemerintah Cair Tahun 2023

Sebelum dilakukan fogging, terlebih dahulu dilakukan etimologi, kemudian dilakukan fogging. 

Fogging dilakukan radius 100 dari tempat terdeteksi DBD.

Ciri-ciri terpapar DBD, di antaranya tiba-tiba demam tinggi hingga sekitar 41°C, sakit kepala yang berat, pembengkakan kelenjar getah bening, nyeri pada sendi dan otot yang berat, munculnya ruam kulit (di antara 2 – 5 hari setelah demam awal).

Ciri ciri nyamuk DBD dengan tubuhnya kecil, berwarna hitam, memiliki pola sisik terang dan gelap yang unik di perut dan dada, serta pita terang dan gelap bergantian di kaki.

BACA JUGA:Penerima Bansos Bisa Dapat Cuan Rp4.200.000 dari Saldo DANA, Begini Caranya!

Pada 2023 ini juga, Dinas Kesehatan Kabupaten Muratara menerima tambahan alat fogging sebanyak empat unit.

Kategori :