Alasan pemerintah dalam melakukan penyesuaian skema semi bansos pada program Kartu Prakerja menjadi skema normal ini dikarenakan melandainya kasus pandemi Covid-19.
Program Kartu Prakerja tersebut akan lebih difokuskan pada bantuan peningkatan skill dan produktivitas angkatan kerja, berupa bantuan biaya pelatihan secara langsung kepada peserta dan insentif pasca pelatihan dengan ragam pelatihan skilling, reskilling, dan upskilling.
“Program Kartu Prakerja akan lebih fokus pada peningkatan kompetensi angkatan kerja sebagaimana konsep awal program ini dicanangkan sebelum era pandemi Covid-19,” ungkap Airlangga Hartarto.
Dalam rapat tersebut, para anggota komite sepakat untuk memulai skema normal pada tahun 2023.
“Pemerintah akan menambah anggaran sebesar Rp5 triliun dengan target 1,5 juta orang,” ungkap Menko Airlangga.
Penjelasan terkait BSU 2023 ini diketahui dari akun twitter milik Airlangga Hartanto @airlangga_hrt.
Airlangga menulis jika bantuan subsidi upah, Banpres Produktif Usaha Mikro atau BPUM dan PKH diperbolehkan menjadi peserta Program Kartu Prakerja.
Dengan kata lain, penerima BSU pada tahun lalu juga bisa menjadi peserta Program Kartu Prakerja untuk mendapatkan bantuan lain di tahun 2023 ini.
BACA JUGA:WAJIB TAU, Bansos BSU hingga BLT Menunjukkan Peran APBN sebagai Shock Absorber
Hanya saja, penerima BSU 2022 kemarin harus mengikuti skema normal yang diberlakukan Program Kartu Prakerja yakni re-training, re-skilling, dan up-skilling.
“Tidak lagi bansos sebagaimana skema sebelumnya,” tulis Airlangga di akun twitternya.
Airlangga juga menjelaskan, Program Kartu Prakerja ini merupakan upaya pemerintah untuk memastikan penciptaan lapangan kerja yang berkualitas, serta di sisi lain mendorong peningkatan kompetensi angkatan kerja.
“Program Kartu Prakerja bukan hanya telah membantu munculnya berbagai peluang kerja baru berbasis kewirausahaan,” kata dia.
BACA JUGA:Bertengkar dengan Guru, Bocah SD Keluarkan Pistol, dan Dor!
Untuk itulah, dia memastikan jika implementasi skema normal Kartu Prakerja ini akan mulai dijalankan pada triwulan I 2023 dengan menyasar sejumlah bidang pelatihan keterampilan tertentu yang paling dibutuhkan di masa kini dan masa mendatang.