PALEMBANG, PALPRES.COM – Kepercayaan masyarakat untuk menghibahkan benda yang bernilai sejarah berupa koleksi pribadinya kepada Museum Negeri Sumatera Selatan (Sumsel) terus meningkat.
Baru-baru ini, pengelola museum milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel ini menerima hibah dari dua pegiat budaya di Palembang.
Masing-masing Kain Batik Jepri dari Kms Yunus Pahmi, dan Kain Gebeng Kms M Zen untuk dirawat di museum sekaligus menjadi bahan edukasi kepada pengunjungnya.
“Menurut penuturan pak Kms M Zen, Kain Tajung Gebeng itu merupakan warisan dari neneknya yang usianya diperkirakan sekitar tiga ratusan tahun,” kata Kepala UPTD Museum Negeri Sumsel dan Taman Budaya Sriwijaya, H Chandra Amprayadi SH didampingi pemandu Museum Negeri Sumsel Beni Pramana Putra SS, Senin 9 Januari 2023.
BACA JUGA:Sepanjang 2022, Pengunjung Museum Negeri Sumsel Meningkat Drastis
Chandra bercerita, kain tajung berwarna putih merah jambu tersebut mempunyai nilai sejarah yang cukup tinggi. Di mana kain itu, sering digunakan untuk acara-acara tradisi Palembang, seperti acara ngobeng.
“Menurut cerita dari Mang Zen (sapaan Kms M Zen, Red), kain itu sering dipakai untuk acara tradisi di Kota Palembang seperti ngobeng. Namun tidak digunakan untuk sholat karena kain itu merupakan kain sutra,” jelasnya.
Selanjutnya, ada juga hibah Kain Batik Jepri dari Kms Yunus Pahmi dengan kepemilikan Nyayu Siti Maryam Qomariah Binti Kgs Abdul Hamid Hamak.
Kain batik Jepri sendiri biasanya digunakan untuk membungkus tenong yang merupakan wadah sejenis rantang yang biasanya dibawa untuk antar-antaran dalam tradisi adat perkawinan Palembang.
BACA JUGA:Museum Negeri Sumsel Gelar Seminar Prasasti Telaga Batu
“Alhamdulillah, dengan adanya hibah dari masyarakat ini bisa menambah koleksi museum. Mereka dengan sukarela menghibahkan koleksinya kepada museum sebagai pelestarian budaya,” jelas Chandra.
Hibah ini menurut Chandra merupakan bentuk kepedulian masyarakat terhadap benda-benda bersejarah. Mereka berpikir lebih baik diserahkan ke museum dalam rangka perawatan dan pengembangannya.
“Barang-barang itu memiliki nilai sejarah yang tinggi. Daripada tidak terawat dengan baik, lebih baik disimpan di museum agar bisa terawat dan dipamerkan kepada pengunjung. Rencananya kain tersebut akan diletakkan di ruang hibah 1, sebab di sana ada juga beberapa kain batik yang sebelumnya dihibahkan masyarakat,” tandasnya.
Seperti diketahui, Museum Negeri Sumsel, Balaputera Dewa terletak di Jalan Srijaya I No. 288 Km. 5,5 Kelurahan Srijaya memiliki banyak sekali koleksi unggulan di antaranya Offset Harimau Sumatera, Rumah Limas, Songket Pinggir Pangkeng, Arca Batu Gajah, Arca Ibu Mendukung Anak, Prasasti Emas Suwarnapatra, Arca Wairocana, Piagam Padang Ratu, Pedang (Katana), Lukisan Abstrak Karya Amri Yahya, Perahu Lesung, Kaghas Pengobatan Tradisional, dan beberapa koleksi lainnya.
BACA JUGA:3 Keris Pangeran Djaja Pati Kerama Djaya Dihibahkan
Selain itu, museum ini juga menampilkan berbagai koleksi dan informasinya dengan beragam tema, yakni Sejarah Alam Sumatera Selatan, Kehidupan Manusia Prasejarah di Sumatera Selatan, dan Sungai Musi dalam Peradaban Masyarakat Sumatera Selatan pada Gedung Pameran Tetap I. Lintasan Sejarah Sumatera Selatan: dari pra-Sriwijaya hingga sekitar Kemerdekaan pada Gedung Pameran Tetap II dan Kerajinan Tradisional Sumatera Selatan pada Gedung Pameran Tetap III.