Usai menyeberangkan anak sekolah, korban pun bergegas kembali ke tengah jalan sembari memberi isyarat kepada pengendara lainnya agar memperlambat laju kendaraannya.
Rupanya terdakwa yang mengendarai sepeda motor tersinggung dengan isyarat korban, dan bertanya kenapa dia dihentikan.
Korban yang tak mau memperpanjang masalah, lantas minta maaf kepada terdakwa.
Bukannya dimaafkan, terdakwa malah ‘menggoco’ (memukul) wajah korban hingga topi dinas PM nya terlepas dan jatuh ke aspal.
BACA JUGA:BNNP Sumsel Gagalkan 115 Kg Sabu Beredar di Palembang
Terdakwa pun kembali hendak memukul korban, namun berhasil ditepis.
Sebelum kondisi berkembang jauh, korban dan terdakwa dilerai oleh Robet dan Zulkifli, anggota polisi yang juga sedang mengatur lalu lintas. *