“Di Kamboja, pemerintah memberikan insentif agar angkatan kerja mau meningkatkan keterampilannya,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kemenko Perekonomian Rudy Salahuddin menjelaskan Prakerja mengedepankan inovasi dengan pendekatan sistem digital end-to-end.
Dalam kurun waktu tiga tahun program, program ini sudah memberikan manfaat dan dampak positif kepada 16,4 juta penerima dengan total bantuan telah disalurkan sebesar Rp 37,9 triliun.
Hal ini mengingat, Program Kartu Prakerja merupakan Program Government to Person (G2P) yang paling masif di Indonesia.
BACA JUGA:Kartu Prakerja Diakui Internasional, UNESCO Menilai Game Changer Bagi Pembelajaran Orang Dewasa
“Kami berharap kisah sukses program Kartu Prakerja juga dapat ditiru oleh negara-negara lain, khususnya negara-negara di kawasan ASEAN,” ujarnya.
Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Purbasari mengatakan, kunjungan NSPC Kamboja sebagai bentuk keinginan kuat untuk memberikan dampak dan meningkatkan pengembangan sumber daya manusia bagi generasi yang akan datang.
Lebih jauh kata Denni, momen menjadi Ketua ASEAN 2023 harus bisa dimanfaatkan, terutama dengan studi banding dari NSPC Kamboja ini.
Visi Indonesia satu visi, satu identitas, dan satu komunitas penting untuk menjadikan ASEAN sebagai episentrum pertumbuhan.
BACA JUGA:Mau Daftar Kartu Prakerja 2023 dan Dapat Insentif Rp4,2 Juta, Begini Alur Pendaftarannya
“Kami percaya setiap negara memiliki keunikannya masing-masing tetapi kami tentu berharap akan ada sesuatu yang baru untuk dipelajari dari Indonesia,” lanjut Denni.*