PALEMBANG, PALPRES.COM- Diduga kondisi anaknya berinisial DA (7) semakin memburuk pasca operasi usus buntu, pasangan Herman (40) dan Yani (38) warga Jalan Faqih Usman, Kecamatan SU I Palembang akhirnya melaporkan kejadian itu ke polisi.
Didampingi kuasa hukumnya Edison Wahidin SH MH, Herman membuat laporan polisi di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Sumsel.
"Kami telah membuat laporan polisi pada Rabu (8/3) malam terkait kondisi anak klien kami yang tambah parah pasca operasi, dimana dari sebelas jahitan di RSUD Bari Palembang itu mengeluarkan semacam nanah berwarna kuning,” ujarnya saat mengkonfirmasi wartawan, Kamis 9 Maret.
Sehingga pihaknya melaporkan kejadian terkait adanya dugaan kelalaian berat yang mengakibatkan penerima layanan kesehatan luka berat seperti tertulis di pasal 84 ayat 1 UU RI nomor 36 tahun 2014.
BACA JUGA:HORE! Penerima BLT BPNT Sembako dan PKH Dapat Bansos Tambahan 3 Bulan, Cair Jelang Lebaran 2023
“Kita menuntut pihak rumah sakit bertanggung jawab atas apa yang dialami anak dari klien kita ini. Bahkan sudah tiga kali melakukan operasi tidak kunjung sembuh, hingga saat ini masih dalam perawatan intensif di ruang PICU RSMH Palembang,” katanya.
Sementara itu, orang tua DA, Herman mengatakan, bahwa pihak RS Bari Palembang hanya satu kali menemui di RSMH Palembang.
“Cuma sekali menemui di RSMH Palembang, Saya tidak ada saat itu, hanya ada istri saya, tapi saat itu tidak ada omongan lebih, hanya sekedar membesuk dan bilang kesalahan medis yang menimpa anak saya," jelasnya.
Dirinya menuturkan, bahwa anaknya masih dalam perawatan intensif di RSMH Palembang. “Anak saya masih dalam perawatan intensif, kondisinya kurang gizi lantaran puasa cuma makan dari cairan infus berminggu-minggu,” bebernya.
BACA JUGA:Emak-emak Pemilik KIS Cek Nama Disini! Bakal Ada 4 BLT yang Akan Cair Jelang Ramadan 2023
Untuk sekarang ini sudah tidak bisa ditemui karena sudah dirawat di ruangan PICU RSMH Palembang. Ia berharap, agar anaknya kembali pulih dan sehat.
“Untuk pihak yang melakukan operasi terhadap anak saya harus bertanggung jawab,” katanya.
Sebelumnya DA sudah tiga kali dioperasi usus buntu di RSUD Bari Palembang, namun tak kunjung sembuh. Bahkan harus berpindah-pindah rumah sakit.
"Kasus ini saya viralkan di media sosial (medsos), dan harapannya anak kami ini bisa sembuh," tambahnya. Dirinya menjelaskan, bahwa anaknya masuk ke RSUD Bari Palembang pada 2 Februari 2023 lalu, dan mendapatkan perawatan intensif hingga kondisi anaknya membaik dan sembuh dari sakit tipes yang dideritanya.
BACA JUGA:Siaga Banjir Kiriman Lahat, Warga Pinggir Sungai Lematang Dihimbau Ungsikan Barang Berharga